Menteri Luar Negeri (Menlu) Republik Indonesia Marty Natalegawa menerima kunjungan Menlu Amerika Serikat John F Kerry di Gedung Pancasila Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta Pusat. Kedua Menlu akan melakukan Sidang Komisi Bersama (Joint Commision Meeting/JCM) ke-4 dalam kerangka Comprehensive Partnership (CP) antara Indonesia dan AS.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (17/2/2014), Comprehensive Partnership diluncurkan secara resmi oleh Presiden SBY dan Presiden Barack Obama pada saat kunjungan kenegaraan Obama ke Indonesia pada 9-10 November 2010 silam.
Sebagai sebuah kesepakatan, CP merupakan sebuah kemitraan setara (equal partnership) dan berpandangan ke depan (forward looking) dengan mengoptimalkan segala kesempatan (opportunity driven) dalam kerja sama bilateral. Hubungan tersebut bersifat komprehensif dan multi-sektoral sehingga tidak lagi terpaku pada single issue interest.
Sebagai mekanisme pemantauan kerja sama kedua negara dalam kerangka CP, maka diselenggarakan Indonesia-US JCM pertama di Washington, DC, 17 September 2010. JCM dipimpin Menlu kedua negara.
Pembentukan JCM didasarkan pada komitmen kedua Kepala Negara untuk membentuk kemitraan komprehensif. Kedua Ketua Delegasi sepakat bahwa dengan adanya JCM, diharapkan hubungan bilateral kedua negara menjadi lebih terstruktur, terprediksi dan terukur.
JCM terdiri dari 6 Kelompok Kerja (Working Groups), yaitu demokrasi dan masyarakat madani, keamanan, perdagangan dan investasi, pendidikan, perubahan iklim dan lingkungan hidup serta energi.
Di samping itu, telah pula disepakati suatu Plan of Action bagi CP yang merupakan dokumen yang akan memandu kerja sama kedua negara ke depan, dalam 3 pilar utama kerja sama: politik dan keamanan, ekonomi dan pembangunan, serta sosial budaya dan pendidikan.
Sebelumnya, JCM telah diselenggarakan 3 kali, yakni pertama di Washington DC, 17 September 2010, kedua di Nusa Dua Bali, 23-24 Juli 2011, dan ketiga kembali ke Washington DC, 19-20 September 2012. (Tnt/Mut)
Baca juga:
Dalam keterangan tertulis yang diterima Liputan6.com, Senin (17/2/2014), Comprehensive Partnership diluncurkan secara resmi oleh Presiden SBY dan Presiden Barack Obama pada saat kunjungan kenegaraan Obama ke Indonesia pada 9-10 November 2010 silam.
Sebagai sebuah kesepakatan, CP merupakan sebuah kemitraan setara (equal partnership) dan berpandangan ke depan (forward looking) dengan mengoptimalkan segala kesempatan (opportunity driven) dalam kerja sama bilateral. Hubungan tersebut bersifat komprehensif dan multi-sektoral sehingga tidak lagi terpaku pada single issue interest.
Sebagai mekanisme pemantauan kerja sama kedua negara dalam kerangka CP, maka diselenggarakan Indonesia-US JCM pertama di Washington, DC, 17 September 2010. JCM dipimpin Menlu kedua negara.
Pembentukan JCM didasarkan pada komitmen kedua Kepala Negara untuk membentuk kemitraan komprehensif. Kedua Ketua Delegasi sepakat bahwa dengan adanya JCM, diharapkan hubungan bilateral kedua negara menjadi lebih terstruktur, terprediksi dan terukur.
JCM terdiri dari 6 Kelompok Kerja (Working Groups), yaitu demokrasi dan masyarakat madani, keamanan, perdagangan dan investasi, pendidikan, perubahan iklim dan lingkungan hidup serta energi.
Di samping itu, telah pula disepakati suatu Plan of Action bagi CP yang merupakan dokumen yang akan memandu kerja sama kedua negara ke depan, dalam 3 pilar utama kerja sama: politik dan keamanan, ekonomi dan pembangunan, serta sosial budaya dan pendidikan.
Sebelumnya, JCM telah diselenggarakan 3 kali, yakni pertama di Washington DC, 17 September 2010, kedua di Nusa Dua Bali, 23-24 Juli 2011, dan ketiga kembali ke Washington DC, 19-20 September 2012. (Tnt/Mut)
Baca juga:
Menlu AS Kunjungi Kemenlu, 251 Polisi Gabungan Dikerahkan
Menlu Marty Bertemu dengan Menlu AS Pagi Ini
Kunjungi Indonesia, Menlu AS Akan Soroti Perubahan Iklim
Advertisement