Tas Wanita Mewah Berhias Emas dari Baghdad Ini Tertua di Dunia?

Sebuah tas dari Abad ke-14 ditemukan di Mosul, Irak utara. Dipastikan itu milik seorang perempuan bangsawan.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 24 Feb 2014, 13:45 WIB
Diterbitkan 24 Feb 2014, 13:45 WIB
tas-perempuan--irak-140224b.jpg
Sebuah artefak kuno menjadi pusat perhatian di pameran di London, Inggris: salah satu tas khusus perempuan yang tertua dan masih dalam kondisi baik. Selamat dari perputaran roda zaman selama 700 tahun.

Meski bentuknya familiar, tas itu berasal dari masa di Abad ke-14, ditemukan di kota Mosul, di Irak utara. Benda itu tak diangkat dari dalam tanah. Adalah kolektor Inggris Thomas Gambier-Parry yang mendapatkannya pada 1858.

"Tas tersebut adalah contoh nyata dari kreasi di abad pertengahan yang bisa dipastikan khusus digunakan oleh perempuan," kata Rachel Ward, kurator tamu pada pameran Courtauld Gallery di London, seperti dimuat Al Arabiya, Senin (24/2/2014).

Tas berbahan kuningan, yang dihiasi motif kehidupan istana dari emas dan perak. Awalnya terjadi kebingungan untuk menentukan fungsinya. Sempat diduga sebagai dompet atau wadah dokumen. Bahkan ada yang mengira sebagai kantong pelana.

Namun, pameran tersebut menegaskan, itu tas perempuan. "Tas tangan atau, lebih tepat, tas bahu, yang dibuat di kota Mosul di Irak utara sekitar tahun 1300-1330."

"Perempuan dalam motif kehidupan istana pada motifnya menggambarkan pemilik tas itu. Ia mengenakan jubah berlengan panjang, dengan motif bunga -- mirip jubah asal Mongol yang ditenun dari benang emas yang ditemukan di Asia Tengah," kata Rachel Ward.

Meski mahal dan bertatahkan logam mulia, tas itu tak ditenteng si empunya. Beda dengan tas-tas mahal saat ini. Warda menginformasikan, "Tas tersebut digunakan para perempuan bangsawan. Ada pelayan yang bertugas membawanya."

Petunjuk itu didapat dari sejumlah lukisan dari Abad ke-14, yang juga dipamerkan. Lukisan itu menunjukkan keberadaan pelayan yang bertugas membawakan tas untuk wanita bangsawan -- juga cermin dan sapu tangan.

"Para wanita bangsawan itu sendiri tidak membawa apa-apa -- itu adalah pekerjaan pelayan mereka," tambah Ward.

Bangsa Mongol di Baghdad

Pada 1258, bangsa Mongol merebut Baghdad yang dipimpin kekhalifahan Islam pada waktu itu. Dan pada 1262, mereka menguasai Mosul.

Setelah invasi Mongol ke Timur Tengah di Abad ke-13, wilayah ini menjadi terbuka untuk rute perdagangan di seluruh Asia.

Hulegu, putra pemimpin Mongolia Genghis Khan, mendirikan dinasti yang lebih kecil  Il-Khanids, untuk memerintah wilayah barat daya, yang akhirnya diperluas untuk mencakup Anatolia dan Irak .

Il-Khanids menghias istana mereka dengan barang-barang mewah dari seluruh dunia. Mereka membeli porselen dan lukisan dari China, perangkat perak dan sutra dari Asia Tengah, juga kaca enamel dari Suriah.

"Material yang diimpor dari China memperkenalkan estetika timur Asia ke seni Islam," kata Ward.

Tas itu akan dipamerkan bersama-sama dengan harta karun peradaban Islam lainnya dari 20 Februari sampai 18 Mei 2014.

Juga dipamerkan, mangkuk berhias motif rumit lengkap dengan tutup, yang melambangkan hubungan perdagangan yang erat antara dunia Islam dan Barat .

Ada dua tulisan pada mangkuk itu, dalam huruf Arab dan Romawi.  Yaitu, "Amelei Malen Mamud" atau hasil karya sang maestro Mahmud. (Ein/Yus)

Baca juga:

Hah! Ternyata High Heels Adalah Aksesori Pria Zaman Dulu
Gempa Kuno di Yerusalem Jelaskan Misteri `Kain Kafan Yesus`?
Foto `Narsis` Pertama di Dunia: Putri Anastasia yang Misterius

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya