Liputan6.com, Augusta Keberadaan pasangan sesamaa jenis belum sepenuhnya diterima semua orang. Seorang sopir taksi di Portland dengan teganya meninggalkan pasangan lesbian di pinggir jalan bebas hambatan.
Kate Neal dan Shanako Devoll mengajukan keluhan terhadap sopir taksi pada September lalu di bawah Oregon Equality Act, Undang-undang tahun 2007 yang melindungi hak kaum gay, lesbian, biseksual, transgender di dalam pekerjaan, perumahan dan tempat umum.
Kelakuan sopir taksi tersebut tentu melanggar hak-hak pasangan lesbian. Bureau of Labor and Industries mengatakan, penyidik menemukan bukti sopir taksi menghentikan layanannya karena orientasi seksual pasangan tersebut seperti dikutip Bendbulletin, Kamis (6/3/2014).
Sopir taksi tersebut, Ahmed Egal, mengaku ia tak menyukai tampilan pasangan tersebut dan ia antigay. Saat kejadian, Neal berusaha meredakan situasi dengan meminta Egal menghentikan taksi di tempat aman dan membiarkan mereka keluar. Namun, sopir tetap meninggalkannya di bahu jalan.
Pasangan sesama jenis tersebut melalui pengacaranya Nicholas Yanchar menolak berkomentar.
Egal mengendarai Broadway Cab saat bertemu pasangan tersebut di Casa Diablo, klub strip di barat laut Portland. Kendaraan itu dilengkapi dengan sistem video.
Penyelidik Jeremy Wolff memeriksa rekaman ketika Neal dan Devoll masuk ke taksi. Pasangan tersebut di dalam taksi saling berpelukan dan berciuman lebih dari empat menit.
Juru Bicaranya Charlie Burr menjelaskan, langkah jaksa adminstratif selanjutnya adalah memutuskan apakah akan melanjutkan tuntutan hak sipil. Namun, para pihak sedang berusaha berdamai dengan uang.
Akibat insiden tersebut, pada Agustus, izin sopir taksi Egal dicabut permanen karena ia tak mencari tempat aman untuk menurunkan pasangan tersebut.
Kasus sopir taksi ini hanya satu dari beberapa `penolakan` terhadap pasangan sesama jenis. Pada Januari, pemilik toko kue di Portland menolak membuatkan kue pengantin untuk pasangan sesama jenis.