Kriminalitas di Kalangan Remaja Meningkat, Ortu Perlu Introspeksi

Meningkatnya perilaku berisiko di kalangan anak-anak menurut Psikolog Baby Jm Aditya perlu interopeksi dari orangtua.

oleh Kusmiyati diperbarui 10 Mar 2014, 19:00 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2014, 19:00 WIB
Pembunuhan Sara
Hafitd dan Sifa. (twitter.com)

Liputan6.com, Jakarta Maraknya kasus kriminalitas yang melibatkan anak-anak dan remaja membuat banyak orang gelisah dan mencari biang penyebabnya. Pegaulan zaman sekarang dengan lingkungan yang kurang kondusif bagi jiwa remaja kerap menjadi kambing hitam permasalahan.

Salah satunya kasus pembunuhan Ade Sara Angelina Suroto (19) yang melibatkan sepasang kekasih Ahmad Imam Al Hafitd (19) dan Assyifa Ramadhani (19).

Menurut Psikolog Klinis, Baby Jim Aditya zaman dahulu dan sekarang sebenarnya tidak ada perbedaan terkait pergaulan.

"Jangan dulu menyalahkan dan memojokkan mereka. Zaman dahulu juga pergaulan anak mudanya sama. Hanya yang membedakan itu kalau dulu tidak ada internet sehingga kasus atau perbuatan apa tidak kelihatan," kata Baby saat dihubungi Tim Health Liputan6.com, Senin (10/3/2014).

Baby menyebutkan, bahwa orangtua juga perlu introspeksi, bukan hanya si anak.

"Orangtua juga perlu interopeksi diri. Anak melakukan hal buruk bisa jadi karena pola asuh yang salah, kurangnya perhatian atau kurang komunikasi," kata Baby.

Anak-anak merupakan peniru yang baik. Menurut Baby, bisa jadi apa yang dilakukan tersangka pembunuhan tersebut meniru dari lingkungan sekitarnya.

"Anak itu kan peniru dan pengingat yang baik, untuk itu perlu diperhatikan lingkungan sekitarnya. Jangan sampai mereka itu melakukan hal yang tidak wajar," kata Baby.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya