Kasus Ade Sara, Hafitd Harus Jadi Perhatian Utama

Psikolog Baby Jim Aditya menyebutkan, bahwa dalam kasus kematian Ade Sara Angelina Suroto, Hafitd lah yang harus jadi perhatian utama

oleh Kusmiyati diperbarui 10 Mar 2014, 19:33 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2014, 19:33 WIB
Hafitd, pembunuh Sara Angelina
Hafitd, pembunuh Sara Angelina (Rahmat/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Cinta segitiga antara Ahmad Imam Al Hafitd (19), Assyifa Ramadhani (19) dan Ade Sara Angelina Suroto (19) diduga yang menjadi faktor pemicu kasus pembunuhan terjadi.

Ade Sara Angelina, mahasiswi berusia 19 tahun yang jasadnya ditemukan di Tol JORR KM 49 Bintara, Bekasi, Jawa Barat tewas di tangan Hafitd sang mantan yang dibantu Syifa pacar barunya.

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto menyatakan, baik Hafitd maupun Sifa memiliki niat yang sama, yakni membunuh Sifa. Namun, keduanya memiliki motif yang berbeda.

Hafitd membunuh Sara karena kesal dan sakit hati setelah asanya untuk menemui gadis manis itu tak pernah digubris. Sementara Sifa termakan cemburu. Dia takut kekasihnya kembali menjalin hubungan dengan Sara.

Berangkat dari 2 motif itu, keduanya kemudian merencanakan untuk menghabisi Sara 1 minggu sebelum hari eksekusi tiba.

Psikolog Baby Jim Aditya menyebutkan, pihak utama yang perlu mendapatkan sorotan justru Hafitd.

"Lelaki itu punya peranan besar. Jangan dahulu menyalahkan Syifa karena mau membantu membunuh Sara. Hafitd yang sangat butuh psikolog untuk mencari sebenarnya apa yang dirasakannya hingga timbul ide dari selingkuh, mau balikan dan keinginan membunuh," kata Hafitd.

Baby juga mengatakan bisa jadi karena Hafitd merasa telah menguasai keduanya sehingga rencana ini bisa berjalan dengan lancar.

"Pihak yang satu mantan, satunya pacar baru. Sudah dipastikan Hafitd menguasai mereka. Laki-laki ini tahu bagaimana mereka sehingga untuk mengajak mereka tidaklah sulit," kata hafitd.


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya