Risiko Alergi Anak Bisa Dicek Pakai Aplikasi Ini

Deteksi dan pencegahan alergi bayi perlu dilakukan. Salah satu cara mudahnya, bisa dengan menginstal aplikasi tes alergi.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 15 Apr 2014, 17:34 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2014, 17:34 WIB
Risiko Alergi Anak Bisa Dicek Pakai Aplikasi Ini
(Liputan6.com/Fitri Syarifah)

Liputan6.com, Jakarta Alergi merupakan gangguan kesehatan yang penting. Apalagi pada bayi alergi bisa menyerang semua organ termasuk gangguan otak. Maka itu, deteksi dan pencegahan alergi bayi perlu dilakukan. Salah satu cara mudahnya, bisa dengan menginstal aplikasi tes alergi.

Aplikasi yang dinamai Allergy Risk Tracker (ART) ini merupakan alat pendeteksi alergi sederhana yang dapat digunakan untuk mengetahui risiko alergi pada seseorang dan cara menguranginya. Tim Health-Liputan6.com pun sempat mencoba aplikasi tersebut.

Pada tampilan depan, aplikasi ini berisi informasi mengenai gejala umum alergi pada anak seperti kulit gatal, ruam kulit, bersin, sesak napas, mata gatal dan berair. Selanjutnya, bila Anda ingin mengetahui risiko alergi, Anda akan diminta memilih apakah Anda sedang hamil atau telah memiliki anak.

Bila Anda sedang hamil, Anda akan diminta menjawab risiko alergi yang Anda atau pasangan miliki. Begitu juga bila Anda telah memiliki anak. Hasilnya pun tergantung dari jawaban Anda.

Di kesempatan yang sama, peneliti Health Economics dari Unit Kesatuan Kerja Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr. dr. Zakiudin Munasir, SpA (K) mengatakan, risiko alergi berdasarkan gen dan lingkungan.

"Genetik memengaruhi alergi. Bila kedua orangtuanya tidak memiliki alergi, anak masih memiliki risiko alergi 10-20 persen. Bila salah satu orangtua alergi, kemungkinan risiko alergi anak 20-40 persen. Dan bila kedua orangtua memiliki alergi, maka akan kemungkinan alergi 50-80 persen," ujar Zakiudin di sela-sela acara peluncuran Allergy Risk Tracker (ART) di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Selasa (15/4/2014).

Sedangkan berdasar lingkungan, Zakiudin menerangkan, alergi bisa diakibatkan oleh udara yang kotor seperti polusi dan lembab. Maka itu, perlu adanya pencegahan untuk menekan biaya pengobatan alergi.

Sebelumnya, aplikasi Allergy Risk Tracker (ART) merupakan kerjasama Indonesia Nestle Institute (NNI) dan Fakultas Kedokteran Indonesia. Jika Anda penasaran dengan aplikasinya? Anda bisa mengunduhnya melalui www.sadaralergi.com.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya