Perawat Solasi Bibir Bayi Baru Lahir Agar Berhenti Menangis

Ryan Noval dan Jasmine Badocdoc begitu marah ketika melihat bibir putranya disolasi. Ternyata itu dilakukan perawat karena tangisan bayi.

oleh Melly Febrida diperbarui 14 Mei 2014, 11:00 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2014, 11:00 WIB
Perawat Solasi Bibir Bayi Baru Lahir karena Menangis Kencang
(Foto:YouTube)

Liputan6.com, Filipina Pasangan suami istri dari Filipina Ryan Noval dan Jasmine Badocdoc begitu marah ketika melihat bibir putranya Yohannes Noval ditempeli solasi saat tertidur di rumah sakit bersalin. Parahnya, perawat beralasan itu semua karena tangisan bayi yang baru lahir itu terlalu keras.

Jasmine yang melihat kondisi putranya yang baru lahir pada 3 Mei tersebut merasa sedih. Yohannes memang harus tinggal beberapa hari di rumah sakit karena infeksi yang terjadi saat lahir.  Alhasil, pasangan tersebut harus kembali ke rumah sakit setiap harinya untuk menyusui anaknya. Tapi, pada 9 Mei pasangan tersebut terkejut menemukan bibir putranya disolasi saat tidur di kamar anak-anak.

Ketika mereka bertanya alasannya, seorang perawat mengatakan tangisan bayi itu terlalu keras dan selalu minta susu. Jasmine tak terima dan meminta perawat melepas solasi dari bibir anaknya. Tapi, perawat malah menyuruhnya melepaskan sendiri. Jasmine saat itu takut menyakiti bayinya. Namun, akhirnya perawat menawarkan diri untuk melepaskan solasi.

Saat melepaskan solasi, sedikit kulit bibir bayi itu melekat kuat ke solasi sehingga sang bayi menangis. Melihat kondisi bayinya, pasangan tersebut menginginkan rumah sakit memberikan klarifikasi.

Pasangan suami istri itu awalnya diberitahu oleh pengawas perawat bahwa bibir putranya disolasi supaya bisa mengisap dot dengan benar.

"Apakah solasi benar-benar dibutuhkan untuk dot anak saya? Bagaimana apabila ia tersedak," tanya Jasmine seperti dilansir Sunstar, Rabu (14/5/2014).

Pasangan tersebut juga mempertanyakan mengapa tak ada CCTV di rumah sakit sehingga memungkinkan mereka melihat perawat yang menempelkan solasi ke bibir anaknya.

"Bagaimana jika terjadi sesuatu ? Bagaimana kita akan tahu siapa yang bertanggung jawab? " kata suaminya Ryan.

Marah dengan kondisi yang menimpa putranya itu, Ryan dan Jasmine membawa masalah tersebut ke media sosial. Mereka memposting foto anaknya yang disolasi ke Facbook. Sebagian besar yang komentar merasa simpati dan marah dengan rumah sakit.

Pengacara Elaine Bathan mengatakan, tindakan perawat tersebut bisa disebut sebagai pelecehan anak. "Ini adalah kekejaman dan merugikan kesehatan serta perkembangan anak," kata Bathan.



POPULER

Berita Terkini Selengkapnya