Menstruasi Bukan Buang Darah Kotor

Orang dulu menyebut menstruasi dengan pengeluaran darah kotor. Padahal, selama proses itu yang keluar justru darah bersih.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 25 Mei 2014, 11:00 WIB
Diterbitkan 25 Mei 2014, 11:00 WIB
Menstruasi Bisa Jadi Alat Periksa Kesehatan
(Foto: Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Orang dulu menyebut menstruasi dengan pengeluaran darah kotor. Padahal, selama proses itu yang keluar justru darah bersih atau sel darah merah, bukan sebaliknya.

"Tidak ada itu darah kotor. Menstruasi adalah siklus bulanan yang terjadi secara fisiologis. Ditandai dengan keluarnya darah dari rahim akibat luruhnya lapisan dinding rahim bagian dalam yang banyak mengandung pembuluh darah," kata Spesialis Gizi Klinis Departemen Gizi FKUI-RSCM, Dr. dr. Inge Permadhi, MS, SpGK dalam acara 'Tetap Fit Selama Menstruasi' di Hotel Akmani, Jakarta, ditulis Minggu (25/5/2014)

Dalam siklus ini, lanjutnya, wanita akan kehilangan pasokan darah bersih yang mengandung hemoglobin. Dan bila kehilangan banyak zat besi akan membuatnya lemas sepanjang hari.

Untuk usia awal terjadinya menstruasi, biasanya terjadi pada usia pubertas yaitu 12-13 tahun. Tapi, di zaman moderen usia awal terjadinya menstruasi mengalami percepatan yakni pada usia 8 sampai 9 tahun.

Adapun gejala saat menstruasi di antaranya nyeri perut (kram), pusing berkunang-kunang, lemas, letih, lesu, lelah, tidak bertenaga, pucat, dan emosi menjadi tidak stabil atau sensitif.

(Adt/Mel)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya