Liputan6.com, Jakarta Tak disangka tinta dari hewan cumi-cumi bisa dimanfaatkan sebagai bahan biomedis. Hal inilah yang ingin diungkap oleh tim mahasiswa Biologi UGM yaitu, Riswi Haryatfrehni, Rahadyan Aulia, dan Afra Meilianda, Ni Wayan Erly S.D, Immanuel Sanka, Muhammad Ali Fikry dan Nungke Diah.
Tinta cumi yang bersifat alkaloid ini menurut Immanuel Sanka bisa dimanfaatkan sebagai obat anti kanker. Namun Sanka pemanfaatan tinta cumi ini baru dalam tahap penelitian. Riset ini mencoba memanfaatkan tinta cumi sebagai obat anti kanker lewat pengujian sel kanker yang diuji secara in-vitro pada sel makrofag dan pengujian aktivitas fagositosisnya. “Pengembangan pengujian tinta cumi masih terus dilakukan untuk mengetahui berbagai manfaat lainnya,” kata Imanuel Sanka, Jumat (11/7/2014).
Baca Juga
Menurut Sanka, tim riset tinta cumi juga berencana melakukan kolaborasi riset mengenai potensi lain dari tinta cumi. Menurutnya tinta cumi juga belum banyak dikaji di Indonesia terutama di bidang biomedis.
Advertisement
Sanka menjelaskan, empat orang anggota tim riset tinta cumi pada bulan Juni kemarin timnya berpartisipasi pada International Young Inventors Award (IYIA) 2014 pada 4-5 Juni 2014 yang dilaksanakan di Jakarta. IYIA 2014 diadakan oleh Association of Young Innovators and Scientist Indonesia (AYISI) bekerjasama dengan INOTEK dan Kemenristek Indonesia.
Pertemuan internasional para peneliti muda ini dihadiri ratusan peserta dari 11 negara meliputi Indonesia, Malaysia, Taiwan, Korea, Polandia, Thailand, Romania, Egypt, Croatia, Krygyztan dan Canada. “Dalam kesempatan tersebut, tim tinta cumi berhasil mendapatkan Gold Prize serta Special Award dari Association of Polish Inventors and Rationalizers,” katanya.
Menanggapi keberhasilan mahasiswa Biologi ini, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Fakultas Biologi UGM, Budi Setiadi Daryono, berharap mahasiswa dapat terus berperan dalam mengkaji semua potensi sumber daya hayati di Indonesia sebagai bahan inovasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang nantinya bisa diarahkan untuk kesejahteraan manusia. (Fathi mahmud)