Liputan6.com, Jakarta Setelah lima hari memberikan kesempatan pada Marshanda untuk membeberkan kronologis `pemasungan` dan penjemputan paksa yang dialaminya, Rianty Sofyan akhirnya angkat bicara. Menurut Rianty, apa yang dilakukannya memang sepatutnya dilakukan para orangtua demi kesembuhan anaknya, bukan untuk menjebak anaknya.
Namun sayang, sebelum Rianty angkat bicara atas kasus yang menimpa keluarganya, Marshanda sudah bertekad membawa masalah ini ke pengadilan. Hal ini terungkap dari kuasa hukum Marshanda, O.C Kaligis.
Sebagai seorang anak, Marshanda dianggap tidak layak untuk melakukan itu. Bagaimana pun, apa yang dilakukannya kini akan menambah rekam jejaknya di kemudian hari. Lantas, langkah apa yang cocok untuk dilakukan keduanya, agar Marshanda dan sang ibu sama-sama diuntungkan?
"Dua-duanya harus rela mengubah diri, dan ada orang yang mau membantu Marshanda untuk menyambung komunikasinya ini," kata Psikolog dari Universitas Indonesia, Dr. Rose Mini A.p., M.Psi saat diwawancarai Health Liputan6.com di Ampera Raya, Cilandak, Jakarta, ditulis Jumat (8/8/2014)
Rose Mini melihat, tindakan yang dilakukan Marshanda dengan menyewa pengacara dan memasukan gugatan, bukanlah suatu pemecahan masalah. Saat palu diketuk di pengadilan, dan diketahui siapa yang salah dan siapa yang benar, itu hanya melegakan sejenak. Tapi, masalah di keluarga mereka tidak akan pernah selesai.
"Apa sih, yang mau kita cari? Manusia itu tidak dapat dicopot dari akarnya, dalam hal ini adalah keluarga. Kalau pada akhirnya berseteru dengan keluarga sendiri, dan masalah itu sampai ke pengadilan, kehidupan nantinya tidak akan enak," kata Rose Mini.
Agar persoalan ini cepat selesai dan tidak ada yang dirugikan, Rose Mini menyarankan agar keduanya mampu membuat sesuatu yang terstruktur. Terpenting, jangan pernah mengeksposnya ke luar. "Kemudian, cari orang yang mampu menjebatani keduanya. Entah itu kakak dari ibu atau kakak dari ayahnya. Atau seorang ahli yang memang pakarnya, untuk kemudian mencari jalan keluar dari konflik mereka ini," kata Rose Mini.
Jika Marshanda bersikeras membawa masalah ini ke pengadilan dan memejahijaukan sang ibu, lanjut Rose Mini, tidak akan pernah ditemukan win-win solutin bagi keduanya. Sebab, baik Marshanda maupun ibunya, secara tidak langsung akan merusak namanya sendiri.
"Motivator sudah tidak jadi motivator lagi kalau seperti ini," kata Rose Mini.
Saran Psikolog Atas Masalah yang Menimpa Marshanda
Dua-duanya harus rela mengubah diri, dan ada orang yang mau membantu Marshanda untuk menyambung komunikasinya ini
diperbarui 08 Agu 2014, 19:27 WIBDiterbitkan 08 Agu 2014, 19:27 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
2,4 Juta Tiket KA Ludes Terjual, Tembus 223 Ribu Penumpang Sehari
Antusias Perkuat LavAni, Taylor Sander Ingin Juara PLN Mobile Proliga 2025
Kisah Muslim yang Tak Pernah Berdzikir Selama Bertahun-tahun, Nasibnya Mengerikan!
Sudjiwo Tejo Sindir Vonis 6,5 Tahun Penjara Harvey Moeis: Konsisten Majakin daripada Rampas Harta Koruptor
14 Wisata Pangalengan yang Memukau, Destinasi Ideal untuk Liburan Singkat
Doa Jokowi untuk Cucu Terakhir di Syukuran Akikah
Kawanan Begal Sasar Warkop di Jaktim, Pelaku Bacok Penjaga dan Rampas Ponsel
Kripto Ini Bangkit pada 2024, Bagaimana Nasibnya 2025?
4 Tips Memilih Batik yang Cocok dengan Warna Kulit agar Tampil Lebih Menawan dan Elegan
Model Baju Wanita Atasan Batik yang Akan Ngetren di Tahun 2025, Suka yang Mana?
4 Tanda Anda Mengonsumsi Terlalu Banyak Garam, Perhatikan Kondisi Tubuh
Trump Janji Terapkan Hukuman Mati bagi Pemerkosa hingga Pembunuh