Kasus Bunuh Diri Paling Banyak Terjadi di Negara Ini

Sebuah negara di pesisir utara Amerika Selatan bernama Guyana merupakan negara paling banyak terjadi kasus bunuh diri.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 12 Sep 2014, 18:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2014, 18:00 WIB
Gantung Diri
(Foto: Digital Journal)

Liputan6.com, Jakarta Jumlah kasus bunuh diri di dunia kian memprihatinkan. Berdasarkan data yang dikeluarkan organisasi kesehatan dunia (WHO) pada 4 September lalu, sebuah negara di pesisir utara Amerika Selatan bernama Guyana, memiliki kasus bunuh diri tertinggi di dunia.

Guyana, sebuah negara berkembang memiliki kasus bunuh diri yang terjadi pada 44,2 per 100.000 orang. "Guyana ada di peringkat pertama, lalu Korea Utara dan Selatan berada di posisi kedua dan ketiga," kata WHO dalam pernyataan resminya.

Jumlah kasus bunuh diri di Korea Utara sekitar pada prevalensi 38,5 per 100.000 orang. Disusul dengan negara satu rumpunnya Korea Selatan pada angka 28,9 per 100.000 orang.

Dilanjutkan negara Sri Lanka, Lithuania, Suriname, Mozambik, Nepal dan Tanzania, India, Sudan Selatan. Lalu, disusul dengan Sudan Selatan, Rusia dan Uganda, Hungaria dan Jepang.

Sehingga, setiap tahun lebih dari 800.000 orang meninggal sia-sia karena bunuh diri. Artinya, setiap 40 detik ada satu orang yang meninggal bunuh diri. Angka ini dihimpun berdasar penelitian WHO selama 10 tahun di 172 negara.

Lalu, bagaimana dengan angka bunuh diri di Indonesia?

"Kementerian Kesehatan RI belum memiliki data untuk jumlah kematian akbibat bunuh diri di Indonesia,' terang dokter Eka Viora, SpKJ saat dalam diskusi Hari Pencegahan Bunuh Diri Dunia seperti ditulis Jumat (12/9/2014).

Namun menurut pemerhati kesehatan jiwa dokter Albert Maramis, SpKJ, WHO memiliki data kasus bunuh diri di Indonesia di tahun 2012 yang mencapai 4,3 per 100.000 orang atau sekitar 10 ribu jiwa setiap tahunnya . Hasil berbeda ditunjukkan oleh data bunuh diri di Mabes Polri yang jauh lebih sedikit, sekitar 0,49 per 100.000 orang.
 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya