Liputan6.com, Jakarta
Tekanan dan beban yang dirasakan berlebih memang tak baik bagi pikiran Anda dan tubuh. Salah satunya, meningkatkan risiko sesak napas atau asma pada mereka yang memiliki maupun tidak pernah memiliki masalah dengan asma.
Hal tersebut disampaikan dalam British Medical Journal atas studi yang dilakukan oleh peneliti dari Eropa dan Selandia Baru. Dalam penelitian yang dilakukan terhadap 7000 orang diketahui bahwa semakin tinggi stres yang dirasakan semakin tinggi seseorang terserang asma.
Menurut peneliti, adanya peradangan yang disebabkan karena stres jadi penyebab terbesar asma timbul. " Stres dapat memengaruhi proses inflamasi dengan asma," jelas salah satu penulis studi yang juga ahli epidemiologi sosial di Germany's Düsseldorf University Hospital, Adrian Loerbroks, PhD.
Selain itu, rasa stres yang terjadi berulang pun terkait dengan penurunan sistem kekebalan tubuh yang berkembang membuat peradangan kronis pada paru. Peradangan ini membuat asma terjadi seperti dilansir Prevention, Rabu (24/9/2014).
Advertisement
Seringkali saat stres seseorang menjalani perilaku hidup tidak sehat misalnya dengan merokok yang bisa menimbulkan asma.
Oleh karena itu, Loerbroks mengingatkan kepada masyarakat agar mampu melindungi diri dari tekanan beban pekerjaan maupun lainnya. Meditasi dan berolahraga tak hanya membuat hati dan pikiran lebih tenang juga bisa membuat paru-paru sehat. Asma pun tak akan datang.