Liputan6.com, Jakarta Tak pandang pria atau wanita, bila Anda memiliki obesitas perut (buncit) atau ukuran perut melebihi dada, mungkin Anda perlu segera memeriksakan kesehatan. Pasalnya, Anda dapat berisiko mengalami sindroma metabolik atau kumpulan gangguan metabolisme dari diabetes.
Seperti disampaikan Kepala Divisi Metabolik Endokrin Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-RS Cipto Mangunkusumo, dr. Em Yunir Sp. PD-KEMD bahwa seorang diabetesi yang memiliki obesitas perut dan minimum 2 gangguan metabolik seperti kadar lemak (trigliserida), tekanan darah tinggi sudah dapat dinyatakan terkena sindroma metabolik.
"Sindroma metabolik biasanya berkaitan dengan semakin parahnya resistensi insulin (pintu sel tidak bisa ditempeli insulin sehingga tidak bisa dibuka). Dengan demikian, glukosa tidak bisa masuk ke sel tubuh dan glukosa menumpuk dalam aliran darah. Akibatnya, dibutuhkan produksi insulin semakin banyak sehingga kadar lemak trigliserida meningkat," katanya.
Resistensi insulin ini, kata Yunir merupakan penyebab utama gangguan metabolisme yang paling sering kita ketahui adalah diabetes. Padahal, resistensi ini juga menyebabkan kolesterol, asam urat naik, kegemukan, dan gangguan pembekuan darah.
"Perhatikan ukuran perut. Jika perut pria lebih dari 90 cm dan wanita lebih dari 80 cm, maka perlu diwaspadai gangguan metabolik. Diabetesi yang telah terkena sindroma metabolik, maka ia berisiko terkena penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah lainnya," jelasnya.
Yunir menambahkan, sindroma metabolik bisa ditekan dengan perubahan pola hidup sehat, pengaturan makan, olahraga teratur dan pengendalian berat badan.