Seperti Inilah Sosok Seorang Pahlawan

Tidak semua orang berani memilih berperilaku sebagai pahlawan. Mereka dapat disebut sebagai orang-orang yang berjiwa pahlawan

oleh Liputan6 diperbarui 10 Nov 2014, 21:42 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2014, 21:42 WIB
Hari Pahlawan, TMP Kalibata Ramai Peziarah
Dua orang pelajar saat tengah berdoa di salah satu makam di TMP Kalibata, Jakarta, Senin (10/11/2014). (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Setiap tahun di bulan November, bangsa Indonesia memperingati hari pahlawan. Sebagai bangsa yang relatif belum lama merdeka, perjuangan untuk menjadi bangsa merdeka dan perjuangan mengisi kemerdekaan menghasilkan banyak pahlawan. Mereka adalah orang-orang yang memiliki jasa besar untuk negri ini.

Beberapa pahlawan adalah sosok yang resmi disahkan sebagai pahlawan negara lewat simbol-simbol kenegaraan. Meskipun demikian, ada juga banyak pahlawan yang tidak dikenal. Mereka juga berjasa bagi kehidupan bangsa ini namun tidak banyak orang yang mengenalnya. Entah dikenal ataupun tidak, penghormatan perlu kita berikan kepada mereka semua. Lewat pilihan dan keberanian merekalah, bangsa ini berada dalam kehidupan yang lebih baik. Selain itu, salah satu ciri kematangan diri adalah kemampuan untuk mengakui adanya peran orang lain dalam kehidupannya.

Tidak semua orang berani memilih berperilaku sebagai pahlawan. Mereka dapat disebut sebagai orang-orang yang berjiwa pahlawan. Ada beberapa karakter yang secara umum terkait keberanian dan kematangan diri pada orang-orang yang dapat kita sebut sebagai orang yang berjiwa pahlawan :

Memiliki impian kolektif

Memiliki impian kolektif tentang masa depan

Para pahlawan digerakkan oleh impian mengenai masa depan yang lebih baik. Impian yang dimiliki bukan sekedar impian personal namun impian yang bersifat kolektif. Masa depan yang lebih baik bukan sekedar masa depan yang berkaitan dengan diri sendiri namun masa depan yang berhubungan dengan kehidupan banyak orang di sekitarnya

Transendensi diri

Mereka adalah orang yang relatif telah mampu keluar dari dirinya. Dalam istilah psikologi positif, mereka mengalami apa yang disebut transendensi diri. Dalam konteks personal, transendensi diri berarti kemampuan untuk mengatasi berbagai situasi yang belum selesai (unifinish situation) yang berpotensi menghambat perkembangan personal mereka.Situasiyang belum selesai bisa muncul dalam ketidakmampuan memaafkan, ketakutan akan kehilangan sesuatu, atau kecanduan pada hal-hal yang bersifat negatif. Dalam konteks sosial, mereka yang mengalami transendensi diri adalah orang yang tidak lagi sangat mementingkan diri sendiri. Meskipun setiap orang pastilah memiliki dorongan untuk berpikir mengenai diri sendiri, orang-orang yanvg berjiwa pahlawan ini sudah relatif dapat meninggalkan kecenderungan tersebut. Kecenderungan untuk memikirkan diri yang mereka miliki andaikan masih ada pun tidak lagi mengambil peran dominan dalam hidupnya.  

Butuh keberanian

Butuh keberanian

Mereka yang berjiwa pahlawan adalah orang-orang yang pemberani. Mereka berani mempertanyakan berbagai kemapanan yang sudah dibangun oleh banyak orang dan bahkan telah menjadi sebuah sistem yang kokoh. Ketika banyak orang tidak sadar, terlena, bahkan menikmati atau ikut mengambil keuntungan dari kemapanan tersebut, orang-orang yang berjiwa pahlawan ini justru membongkarnya dalam rangka menyusun kembali tata kehidupan yang lebih baik. Dibutuhkan banyak keberanian untuk melakukan pilihan tersebut karena sering menimbulkan konflik dengan mereka yang mendapat keuntungan dari situasi kemapanan yang sudah terbangun sebelumnya. Pilihan ini pula yang membuat ada banyak pahlawan yang harus mengorbankan banyak hal dalam hidupnya. Ada yang kehilangan kebebebasan, kemapanan bahkan kehilanyan nyawanya.

Hidup sulit

Banyak pahlawan adalah orang yang mengalami hidup yang sulit. Kehidupan sulit yang bagi banyak orang akan berakibat pada kehancuran dapat menempa orang yang berjiwa pahlawan menjadi orang-orang yang lebih tangguh dari sebelumnya. Kehidupan sulit membuat membuat mereka menjadi orang yang teruji dan menjadi daya dukung bagi pencapaian impian bersama yang dimilikinya.

Tidak populer

Tidak populer

Banyak pahlawan adalah orang  yang  populer. Akan tetapi, kebanyakan popularitas  ini terjadi justru jauh sesudah akhir kehidupannya. Sebenarnya saat dia hidup mereka mungkin sudah populer namun dalam arti yang negatif karena banyak orang yang memandang pilihan-pilihan hidupnya sebagai hal yang aneh. Banyak pahlawan yang memperjuangkan pilihannya dalam kesendirian. Saat apa yang dilakukannya berhasil, beberapa kemudian dikenal oleh publik namun banyak juga yang lain tetap tidak dikenal sampai sekarang. Meskipun demikian, mereka memperjuangkan sesuatu bukanlah untuk popularitas semata. Perjuangan mereka adalah demi impian bersama yang bagi mereka jauh lebih berharga dibanding popularitas semata

Menjadi dan bertindak sebagai pahlawan memang tidak mudah. Sangat jarang orang mau melakukannya. Akan tetapi, tanpa orang-orang yang memiliki jiwa pahlawan, yang digerakkan oleh mimpi tentang masa depan bersama, yang tidak memikirkan diri sendiri, pemberani, mau hidup sulit, dan tidak peduli akan popularitas dirinya, hidup kita tidak akan menjadi sebaik sekarang. Selamat hari pahlawan.

 

Yohanes Heri Widodo,M.Psi, Psikolog

Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Pemilik Taman Bermain dan Belajar Kerang Mutiara Yogyakarta

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya