Awas! Tindakan Rasis Bahayakan Kesehatan Orang Lain

Tak cuma mental, kesehatan fisik orang yang mendapat diskriminasi kondisi fisiknya pun tak sehat.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 18 Nov 2014, 15:00 WIB
Diterbitkan 18 Nov 2014, 15:00 WIB
img_evra-suarez-2.jpg
Adu mulut antara striker Liverpool Luis Suarez (kiri) dengan kapten MU Patrice Evra di laga lanjutan EPL di Anfield Stadium, 15 Oktober 2011. Evra menuding Suarez bertindak rasis. AFP PHOTO / ANDREW YATES

Liputan6.com, Jakarta Kasus diskriminasi terhadap perbedaan suku dan ras acapkali membuat beberapa orang merendahkan ras lain. Perkataan maupun tindakan yang terkait merendahkan ras berdampak buruk tak cuma bagi kesehatan mental tapi juga kesehatan fisik,  yang mampu meningkatkan tekanan darah dan menurunkan fungsi ginjal.

Seperti dilansir Time, Minggu (16/11/2014), semakin tinggi tingkat diskriminasi, tekanan darah pada korban lebih tinggi dibanding mereka yang didiskrimanasi dalam level rendah. Jika terus menghadapi diskriminasi, hal ini menyebabkan kinerja ginjal pun ikut menurun.

"Stresor psikososial berpotensi membuat fungsi ginjal menurun karena fungsi horomonal. Pelepasan hormon stres dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Tekanan darah tinggi merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal," papar asistern profesor kedokteran dan ketua dewan diversiti Joh Hopkins University School of Medicine, Deidra C. Crews, MD.

Data ini berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Life Span terhadap 1.574 penduduk Baltimore dengan ras Afrika-Amerika, sebuah kota besar di Maryland, Amerika Serikat. Hasil pada penelitian sebelumnya di tahun 2011 oleh peneliti lain pun hampir sama dimana diskriminasi yang tinggi sepanjang hidup membuat hipertensi.

 

 

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya