6 Risiko Makan Daging Babi

Daging babi tak sesehat yang dibayangkan. Daging babi ternyata memang tak sehat

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 15 Des 2014, 15:30 WIB
Diterbitkan 15 Des 2014, 15:30 WIB
Daging Babi Tak Sehat, Ini 6 Risiko Dari Makan Daging Babi
Daging babi tak sesehat yang dibayangkan. Daging babi ternyata memang tak sehat

Liputan6.com, Jakarta Memiliki rasa yang unik menjadikan daging babi paling sering dikonsumsi selain daging sapi. Namun, karena penanganan yang kurang bersih selama pembantaian, membuat daging babi harus diwaspadai. Sebab, daging babi yang terkontaminasi berbahaya bagi kesehatan.

Di bawah ini ada sejumlah risiko bagi kesehatan bila mengonsumsi daging babi, seperti dikutip Health Me Up, Senin (15/12/2014). Tentu hal-hal di bawah ini bisa mengganggu kesehatan bila daging tidak dimasak dengan benar. Kalau dimasak dengan cara tepat, tidak akan terjadi apa-apa.

1. Babi memperlambat proses pencernaan. Bahkan, satu porsi daging babi tanpa lemak dapat berlangsung hingga enam jam untuk mencernanya.

2. Babi mengandung racun. Babi mencerna makanan mereka dalam waktu empat jam, sehingga sebagian besar racun yang seharusnya dieliminasi bisa disimpan dalam jaringan lemak mereka sebagai gantinya. Mereka juga tidak memiliki kelenjar keringat yang berarti mereka tidak memiliki cara untuk menyingkirkan racun dalam tubuh mereka.

Tinggi lemak



3. Babi tinggi lemak tak jenuh ganda, yang dapat bereaksi dengan fruktosa atau alkohol dan menyebabkan penyakit hati.

4. Babi membawa banyak parasit ke dalam tubuh mereka. Meski kita mengonsumsi daging babi matang, tapi beberapa parasit yang tidak terbunuh dapat memasuki tubuh kita dan merusak sistem kekebalan tubuh.

Penyakit serius



5. Trichinellosis adalah penyakit serius yang disebabkan ketika tanpa senagaja kita mengonsumsi parasit cacing yang ditemukan dalam otot babi.

Trichinellosis dapat menyebabkan mual, muntah, sakit kepala, demam, nyeri otot, masalah jantung, dan masalah pernapasan.

6. Babi juga membawa parasit dan virus seperti virus hepatitis E, cacing pita Taenia solium.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya