Perceraian Ciptakan Generasi Kesepian bagi Pria

Generasi kesepian bagi kaum pria akan terbentuk ketika mereka bercerai

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 18 Des 2014, 16:00 WIB
Diterbitkan 18 Des 2014, 16:00 WIB
Perceraian Ciptakan Generasi Kesepian Bagi Pria
Generasi kesepian bagi kaum pria akan terbentuk ketika mereka bercerai

Liputan6.com, London - Menurut sebuah survei yang dilakukan baru-baru ini disebutkan bahwa mengakhiri mahligai pernikahan melalui jalan perceraian akan menciptakan generasi kesepian bagi kaum pria.

Dari laporan Kantor Statistik Nasional diketahui sebanyak 10 persen yang kesepian itu adalah pria berusia 30 sampai 40 tahun, dan sebanyak 17 persen berasal dari pria berusia 50 sampai 64 tahun.

Alasannya pun klasik, kondisi ini terjadi karena bila pasangan suami istri tersebut memiliki anak, maka ketika bercerai pengadilan akan memberikan hak asuh anak jatuh kepada sang ibu.

"Karena memang pria yang bercerai pada kelompok ini kemungkinan untuk hidup bersama anak-anaknya sangatlah kecil," kata para peneliti seperti dikutip Daily Mail, Kamis (18/12/2014)

Lebih lanjut dijelaskan, kalau kondisi akan berbalik arah ketika seorang wanita menginjak usia pensiun. Dia akan mengalami kesepian, karena usia hidupnya jauh lebih lama daripada seorang pria, dan anak-anaknya pun telah hidup bersama keluarga kecil yang dibangunnya.

Namun satu yang harus diketahui adalah bahwa pria yang bercerai lebih besar kemungkinan untuk menderita suatu kondisi paling buruk, dan juga mengalami kesulitan dalam hal keuangan. Dampak cukup besar juga akan dirasakan oleh anak-anak mereka, yang kemungkinan besar akan melakukan hal-hal yang tak diinginkan, terlebih bagi anak yang masih duduk di bangku sekolah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya