Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Basuhlah Vagina dengan Air Matang, Kenapa?

Kebersihan air untuk membasuh vagina berperan penting menentukan kesehatan vagina. Jika air tak dijamin bersih, gunakan air matang.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 22 Des 2014, 10:30 WIB
Diterbitkan 22 Des 2014, 10:30 WIB
Lakukan Ini Agar Vagina Tidak Bau
Jarang mengganti pembalut atau tampon dalam waktu yang lama, infeksi pada vagina, dan kebersihan yang buruk adalah penyebab utama vagina bau

Liputan6.com, Jakarta Kebersihan merupakan syarat utama untuk menjaga kesehatan, hal ini pun berlaku bagi Miss V perempuan. Kebersihan air yang digunakan untuk membasuh vagina berperan penting menentukan kesehatan vagina. Jika tak tahu pasti jaminan kebersihan air yang ada, disarankan untuk membasuh Miss V menggunakan air matang, seperti diungkapkan dokter obstetri dan ginekolog dari RS Bersalin Duren Tiga, Chandra Asmuni.

"Basuhlah vagina menggunakan air yang terjamin kebersihannya, yaitu air yang mengalir. Namun ketika tidak tahu kebersihannya basuh menggunakan air minum dalam kemasan maupun air matang," tutur pria yang akrab dipanggil dokter Chandra saat ditemui di ruang prakteknya di RS Bersalin Duren Tiga, Jakarta, Senin (22/12/2014).

Hal ini bisa dilakukan saat di toilet umum, toilet dengan bak air tergenang dan toilet kantor yang tidak pernah di cek kondisi kumannya.

"Air matang itu kan air yang sudah direbus hingga mendidih pada 100 derajat Celcius sehingga kuman dan bakteri mati. Nah, berarti saat membasuh vagina dengan air matang yang sudah dingin tentunya, tak ada lagi kuman atau bakteri di dalamnya," ungkapnya.

Kondisi vagina secara normal berlendir, terlebih pada saat daya tahan tubuh turun kemudian terpapar air tidak bersih memungkinkan bakteri dan kuman menempel di vagina. "Ini sama halnya dengan teh tumpah di atas meja. Debu akan mudah menempel bukan, kertas lebih mudah menempel kan. Begitu juga dengan vagina dengan lendir yang terpapar bakteri," tuturnya.

Jika tidak menjaga kebersihan air yang digunakan, serta kebersihan celana dan celana dalam, potensi munculnya keputihan yang disebabkan bakteri pun ikut meningkat.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya