Berapa Lama Korban Kecelakaan Pesawat Bertahan di Laut?

Dalam kecelakaan pesawat di laut terbuka, perhatian pertama adalah keselamatan diri.

oleh Melly Febrida diperbarui 31 Des 2014, 10:06 WIB
Diterbitkan 31 Des 2014, 10:06 WIB
Begini Proses Evakuasi Jenazah Pesawat AirAsia QZ8501
Proses evakuasi jenazah dilakukan seiring terus ditemukannya jenazah yang diduga penumpang Air Asia QZ8501.

Liputan6.com, New York Satu per satu jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan di perairan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Di antara jasad tersebut kabarnya ada yang terlihat sedang bergandengan. Mungkinkah sebelumnya mereka bertahan untuk hidup?

Apabila pesawat jatuh di atas lautan, berapa lama sebenarnya korban bisa bertahan hidup di laut yang lepas?

Seperti dikutip dari situs LiveScience, Rabu (31/12/2014), dalam kecelakaan pesawat di laut terbuka, perhatian pertama adalah keselamatan diri. Dan ternyata kemungkinan selamat dari pesawat yang kecelakaan di air justru bagus.

Di dalam air, seseorang tanpa pelampung atau perangkat yang bisa membuat mengapung tentu akan membuatnya lelah dalam hitungan jam, terutama dalam air dingin. Belum lagi ancaman hiu, meskipun serangan hiu tak biasa.

Masalah yang lebih serius adalah hipotermia, kondisi mematikan yang dapat terjadi dalam air hangat 60 derajat Fahrenheit (16 derajat Celcius). Untuk suhu air permukaan berkisar 27 derajat Celcius bisa meningkatkan kemungkinan bertahan hidup bagi setiap orang yang mengambang di dalamnya.

Menurut Cynthia Corbett dari Federal Aviation Administration (FAA), kepada WebMD, 90 detik pertama setelah kecelakaan itu yang paling penting. Apabila Anda bisa tetap tenang dan keluar dari pesawat dengan cepat, peluang Anda untuk bertahan hidup jauh lebih besar.

Laporan dari NTSB, beberapa penumpang dalam keadaan panik membuatnya tak bisa melepaskan sabuk pengaman. NTSB menemukan banyak korban kecelakaan yang ditemukan di kursi mereka dengan sabuk pengaman.

"Itulah mengapa penting untuk mengetahui apa yang harus dilakukan, bahkan tanpa perintah," ujar Corbett.

"Beberapa orang duduk dan menunggu perintah dan jika mereka tak mendengar apapun, kemudian mereka duduk melewati bencana," katanya lagi.

Para ahli mencatat ada beberapa hal yang perlu penumpang lakukan untuk meningkatkan peluang mereka untuk bertahan hidup seperti mengenakan sepatu dan pakaian.

"Bayangkan harus melarikan diri dari pesawat yang terbakar," kata Corbett.

"Apabila Anda harus melakukannya, seberapa baik sendal Anda? Seberapa baik yang dilakukan sepatu hak tinggi Anda?," katanya lagi.


* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya