Liputan6.com, Jakarta Obesitas (kegemukan) pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan dampak yang signifikan bagi kesehatan fisik, jiwa dan sosial anak. Maka itu, faktor asupan energi termasuk cairan atau minum sangat dibutuhkan anak-anak.
Seperti disampaikan spesialis anak daru Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) RS Dr. Cipto Mangunkusumo, dr. Sudung O. Pardede, Sp.A (K) bahwa anak-anak dan remaja saat ini gemar sekali mengonsumsi minuman berkalori. Padahal, minuman tersebut dapat menyebabkan obesitas yang membahayakan jantung dan penyakit kronis lainnya.
"Pada anak, jumlah kalori yang masuk harus lebih besar ketimbang yang keluar. Ini karena anak masih tumbuh dan aktivitasnya banyak. Masalahnya, dalam minuman yang disukai anak sudah banyak kandungan kalori, katakanlah susu, jus, dan minuman manis lainnya. Sehingga ketika dia mengonsumsi makanan berkalori, kebutuhan kalorinya jadi berlebih dan akhirnya gemuk," kata Sudung saat talkshow kesehatan di Hotel Le Meridien, Rabu (21/1/2015).
Di kesempatan yang sama, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Hardinsyah, MS mengatakan bahwa asupan air seimbang dapat meningkatkan metabolisme lemak di dalam tubuh. Jadi ketika minum, kita juga akan merasa lebih kenyang, dan akan terhindar dari makanan yang berlebihan.
"Seorang anak sangat membutuhkan asupan gizi seimbang selama masa pertumbuhannya. Karena tidak sedikit, kasus obesitas pada anak berlanjut hingga anak dewasa. Oleh karena itu, perlu membiasakan anak minum air putih sebelum makan utama untuk mencegah obesitas," jelasnya.
Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan, prevalensi nasional anak usia 5-12 tahun yang obesitas adalah 8,8 persen. Sedangkan remaja usia 13-15 tahun sebesar 2,5 persen. Dan pada usia 16-18 tahun sebanyak 16 persen. Angka ini juga dikaitkan dengan tingginya risiko penyakit seperti jantung, hipertensi, resistensi insulin, diabetes tipe 2, sindrom metabolik, perlemakan hati, hingga kanker.
Kurang Minum Bisa Bikin Anak Derita Kegemukan
Obesitas (kegemukan) pada masa kanak-kanak dapat menyebabkan dampak yang signifikan bagi kesehatan fisik, jiwa dan sosial anak.
diperbarui 22 Jan 2015, 17:00 WIBDiterbitkan 22 Jan 2015, 17:00 WIB
hati-hati, makanan cepat saji tidak hanya membuat seorang anak berisiko gemuk, melainkan juga membuat mereka jadi lemot
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Lisan Itu Cerminan Iman Seseorang Kata Ustadz Adi Hidayat, Maksudnya Seperti Ini
3 Metode Memanfaatkan Minyak Kelapa untuk Turunkan Kolesterol
Pramono Akan Bentuk Jakarta Fund agar Tak Bergantung pada Pajak
Pangkas Angka Stunting, Ibu Hamil di Manggarai Barat Diberi Pendampingan
Gelaran Techsauce Global Summit 2024 Perkuat Ekosistem Startup Asia Tenggara
Cek Fakta: Klarifikasi Uang Pecahan Rp 10 Ribu Tahun Emisi 2005 Tak Berlaku
Link Live Streaming Liga Inggris Crystal Palace vs Liverpool, Sebentar Lagi Tayang di Vidio
Chiki Fawzi: Saya Masih Merasa Ibu ke Luar Kota, Nanti Mungkin Balik Lagi
Stablecoin Makin Popular di Afrika Sub-Sahara, Bitcoin Kalah Jauh
Dinilai Tak Mewakili Kepentingan Budaya, Forum Sukat Tolak Raqan Pemajuan Kebudayaan Aceh
Mendalami Cara Pandang Bill Gates Soal Harta dan Kekayaan
Romo Benny Meninggal Dunia, Kakak: Ia Sempat Merasa Tidak Enak Badan