Liputan6.com, London - Wanita berusia 44 tahun di Amerika Serikat tidak memiliki takut sama sekali. Ini semua terjadi karena ia mengalami gangguan otak langka.
Ibu tiga anak yang diidentifikasi dengan SM ini mengalami penyakit Urbach-Wiethe yang memengaruhi bagian otak yang berhubungan dengan takut. Akibatnya, SM tak pernah mengalami peristiwa yang traumatis.
Kondisi genetik langka itu membuat SM tak pernah takut, bahkan dalam situasi yang paling menakutkan di dalam hidupnya.
"Jika dia terancam, ia tak akan ketakutan," kata Antonio Damasio, Ilmuan Saraf di University of Southern California seperti dilansir Dailynews, Jumat (23/1/2015).
Meskipun ia ditodong senjata dan ancaman pisau, dipukuli suami, atau dekat ular berbisa sepertinya tak mengganggu wanita dari Iowa itu.
Penyakit Urbach-Wiethe yang dialaminya itu menyebabkan endapan kalsium di amigdala otaknya. Dokter telah mempelajari SM selama lebih dari 30 tahun.
Amigdala adalah komponen kunci bagaimana kita menanggapi rasa takut. Biasanya mengirimkan sinyal ke bagian lain di tubuh ketika merasa berbahaya. Ini menyebabkan reaksi seperti telapak tangan berkeringat dan detak jantung kencang. Tapi, Amigdala SM tak bekerja, jadi dia tak takut seperti manusia lainnya.
"Peristiwa buruk muncul di depan kita karena kita tahu bahwa dia terancam, tapi dia sendiri tidak melihat dirinya terancam. Jadi sebagai hasilnya, dia jarang mengalami hal-hal buruk di dalam hidupnya," kata Damasio NPR.
SM itu sebenarnya normal dan merasakan semua emosi seperti lainnya. Ia merasakan sukacita, sedih, dan marah. Namun, penyakit yang membuatnya tak mengalami rasa takut.
Orang yang memiliki penyakit langka Urbach-Wiethe hanya sekitar 400 di seluruh dunia. Kasus SM suatu hari nanti bisa membantu orang dengan gangguan stres pascatrauma (PTSD). Jika dokter bisa menemukan cara meredakan amigdala, orang dengan PTSD bisa mendapatkan bantuan.
Gangguan Otak Bikin Wanita Muda Ini Tak Takut Apapun
Wanita berusia 44 tahun di Amerika Serikat tidak memiliki takut sama sekali. Ini semua terjadi karena ia mengalami gangguan otak langka.
diperbarui 23 Jan 2015, 10:00 WIBDiterbitkan 23 Jan 2015, 10:00 WIB
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Cara Bijak Atur Keuangan Rumah Tangga, Pahami Dulu Hal Ini Kata Ustadz Khalid Basalamah
Tips Olahraga di Rumah: Panduan Lengkap untuk Tetap Bugar
Tips Praktis Stabilkan Gula Darah Tanpa Harus Tinggalkan Nasi Putih
VIDEO: Mengurangi Dampak Negatif "Doomscrolling" di Masa Penuh Stres
BAIC Indonesia Pamerkan Produk Unggulan hingga Sediakan Promo Menarik di GJAW 2024
Wall Street Perkasa, Indeks Dow Jones Sentuh Rekor
Luhut: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian Timur Tengah
Infografis Gibran Minta Menteri Pendidikan Hapus Penerimaan Siswa Sistem Zonasi dan Plus Minusnya
Pilkada Jakarta, Relawan Rujaks Siap Kawal Kemenangan RK-Suswono Satu Putaran
5 Faktor Utama di Balik Lonjakan Harga Bitcoin ke Rekor Tertinggi Rp 1,56 Miliar
Tips Memasak Nasi Liwet Sunda Agar Lezat dan Gurih
Korea Selatan: Rusia Pasok Rudal ke Korea Utara Sebagai Imbalan Pengiriman 10 Ribu Pasukan