Liputan6.com, Jakarta Kekurangan vitamin DÂ memang tidak baik bagi tubuh, tapi bila kelebihan pun tak jarang berakhir pada kematian.
Selama ini, peneliti selalu menekankan bahwa kekurangan vitamin D dapat menyebabkan peningkatan risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke. Namun, baru-baru ini, mereka mengusulkan agar kadar vitamin D dalam darah tidak terlalu tinggi, juga tidak terlalu rendah.
Profesor dari University of Copenhagen, Denmark, Peter Schwarz mengatakan jika tingkat vitamin seseorang di bawah 50 atau lebih dari 100 nanomol per liter, risiko kematian bisa cukup besar.
Baca juga : Kurang Vitamin Ini Bikin Pria Tak Perkasa Lagi
Dari hasil penelitian yang melibatkan 247.574 orang dan pengamatan atas angka kematian selama tujuh tahun akibat kurangnya vitamin D, terhitung ada 16.645 pasien yang dinyatakan meninggal dunia.
"Kami telah melihat apa yang menyebabkan kematian dari pasien itu. Ketika takaran vitamin D di atas 100, terlihat ada peningkatan risiko kematian akibat stroke atau penyakit jantung koroner," kata dia dikutip dari situs Health Me Up pada Jumat (13/3/2015)
Dengan kata lain, lanjut Peter, vitamin D yang masuk ke dalam tubuh tidak boleh terlalu rendah, tapi tidak juga terlalu tinggi. "Takaran vitamin D sebesar 70 nanomol per liter adalah angka yang pas dan sangat dianjurkan," kata Peter menekankan.
Baca Juga
Baca juga : 10 Pengganggu Produksi Sperma
Advertisement
Studi terkait vitamin D ini telah dipublikasikan ke dalam Journal of Endocrinology and Metabolism.