Injeksi Antibiotik untuk Hewan Ternak Meningkat, Waspadalah

Waspadalah, bisa jadi daging yang Anda makan mengandung antibiotik berlebih yang berbahaya bagi manusia.

oleh Indy Keningar diperbarui 24 Mar 2015, 07:30 WIB
Diterbitkan 24 Mar 2015, 07:30 WIB
Penggunaan Antibiotik Terhadap Daging Meningkat
Waspadalah, bisa jadi daging yang Anda makan mengandung antibiotik berlebih yang berbahaya bagi manusia.
Liputan6.com, Jakarta

Dari seluruh dunia, permintaan terhadap daging meningkat pesat. Ada efek yang harus diwaspadai dari peningkatan ini.

Dari studi yang diterbitkan di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences, ditemukan kadar tinggi zat antibiotik di daging seperti daging sapi, babi, dan unggas. Di China, dimana daging babi merupakan bahan makanan yang paling banyak dikonsumsi, peternak babi dari seluruh dunia menggunakan empat kali lebih banyak antibiotik dibanding penggunaan terhadap sapi. Unggas merupakan hewan ternak kedua yang diberi antibiotik.

Ada dua alasan utama digunakannya obat antibiotik. Pertama, antibiotik dapat menggemukkan hewan ternak dalam waktu singkat. Kedua, untuk menghindari penyakit. Jadi, meski tinggal di lingkungan yang penuh kuman penyakit, sesak dan kotor, hewan ternak tetap sehat.

Di tahun 2010, petani dari seluruh dunia menggunakan lebih dari 63.000 ton antibiotik untuk hewan ternak. Diperkirakan, pada tahin 2030, jumlah itu meningkat lebih dari 105.000 ton. Thomas Van Boeckel, epidemiologis dari Princeton University dan penulis jurnal menyatakan kepada huffingtonpost.com, Senin (23/3/2015) bahwa banyak orang-orang yang bertambah kaya dan ingin selalu makan daging. Antibiotik menolong menyediakan daging untuk mereka yang mampu.

Konsumsi daging yang mengandung antibiotik mengundang bahaya fatal. Ekspos terhadap antibiotik manusia melalui daging meningkatkan resiko terpapar "superbugs" yang kebal antibiotik. Beberapa ilmuwan memprediksikan superbugs ini bisa membunuh lebih daro 10 juta orang pada tahun 2050 apabila tidak ada penanggulangan.

Dengan meningkatnya kepedulian masyarakat dengan isu ini, beberapa perusahaan sudah menghentikan penggunaan antibiotik pada persediaan daging. Pada awal bulan Maret 2015, McDonalds sudah bersumpah akan berhenti menggunakan antibiotik manusia pada persediaan ayam, walaupun antibiotik hewan akan tetap digunakan. Obat manusia itu pun akan tetap ada di produk daging sapi dan babi. Sedangkan, franchise restoran spesialisasi ayam Chick-fil-A sudah berhenti menggunakan antibiotik sejak tahun 2014 lalu. Namun Chipotle lah yang tetap menjadi ikon industri daging tanpa antibiotik.

Sayangnya, legislasi tidak melakukan upaya serius dalam menghambat penggunaan antibiotik di Amerika Serikat. Di China, bahkan tidak ada legislasi semacam itu sama sekali.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya