Sebaiknya Tidak Menggoreng Makanan dengan Margarin

Untuk menambah rasa dan aroma, biasanya para ibu menggunakan margarin dibanding minyak goreng. Jangan panas-panas ya

oleh Fitri Syarifah diperbarui 26 Mar 2015, 07:00 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2015, 07:00 WIB
Sebaiknya Tidak Menggoreng Makanan dengan Margarin
Untuk menambah rasa dan aroma, biasanya para ibu menggunakan margarin dibanding minyak goreng. Jangan panas-panas ya

Liputan6.com, Jakarta Untuk menambah rasa dan aroma, biasanya para ibu menggunakan margarin dibanding minyak goreng. Sayang, tak banyak yang tahu pengolahan margarin pada suhu tinggi justru merusak asam lemak esensial omega 3 dan 6 termasuk vitamin.

Demikian disampaikan Ahli Gizi Kesehatan Masyarakat dari Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), Prof. Dr. dr. Ratna Djuwita, MPH saat temu media di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (25/3/2015).

"Omega 3 dan 6 dibutuhkan untuk pertumbuhan sel otak. Ada hubungan dengan kecerdasan anak juga sehingga asam lemak esensial yang bisa ditemukan pada minyak atau margarin ini sangat penting. Namun khususnya margarin, kandungan ini bisa hilang bila dipanaskan terlalu tinggi karena mengubah komposisi lemak," jelasnya.

Menurut Ratna, margarin yang dipanaskan terlalu tinggi, dapat menjadi trans fat atau lemak jenuh. Sehingga akan lebih baik bila Anda menggunakan dengan takaran sedikit saat menumis atau mengoleskannya pada roti.

"Dioles saja di roti. Jangan digunakan untuk deep fried. Kalaupun untuk baking, pastikan suhunya tidak terlalu tinggi untuk mempertahankan kandungan di dalamnyan" tukasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya