Emosi dan Cara Makan Seseorang Ada Kaitannya Lho

Sebuah buku yang mengulas kaitan emosi dan konsumsi makanan diluncurkan oleh hipnoterapis asal London bernama Marisa.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 26 Mar 2015, 08:30 WIB
Diterbitkan 26 Mar 2015, 08:30 WIB
Anak Dapat Memiliki Jantung Sehat Bila Orangtua Melakukan Ini
Tidak susah bila orangtua ingin anaknya kelak memiliki jantung yang sehat. Caranya, aturlah pola makan dan hidup mereka sedari kecil.

Liputan6.com, London- Sebuah buku yang mengulas kaitan emosi dan konsumsi makanan diluncurkan oleh hipnoterapis asal London bernama Marisa Peer.

Seperti dikutip dari Daily Express, Kamis (26/3/2015), dalam buku tersebut Marisa membagi tiga jenis orang sesuai dengan cara makannya. Pertama, makan karena emosi, kedua makan bukan karena lapar, dan ketiga makan untuk merusak tubuh sendiri.

Menurut Marisa, kategori pertama, makan karena emosi kerap menghabiskan banyak asupan ketika dirundung bosan, sedih, dan kesepian. Biasanya, kelompok ini menyantap makanan tinggi karbohidrat dan makanan olahan. Baru puas dan lega ketika mereka selesai menyantap makanan lembut dan manis seperti kue dan es krim.

Sedangkan yang makan tanpa rasa lapar, digolongkan sebagai sosok yang akan menyantap apa saja ketika ada kesempatan tanpa tahu apakah benar-benar lapar.

Kelompok terakhir, kata Marisa, merupakan pribadi yang memilih makanan renyah atau kenyal agar tidak meluap emosinya. Sebab ketika mereka mengunyah terlalu keras, mereka kerap merasa tegang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya