Jokowi Bakal Panggil RS yang Tak Terima KIS

Presiden RI Joko Widodo menyatakan akan memanggil pemilik Rumah Sakit‎ yang masih belum terdaftar sebagai penyedia layanan jaminan kesehatan

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 28 Apr 2015, 13:26 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2015, 13:26 WIB
Hadiri KTT ASEAN, Jokowi Bertolak ke Kuala Lumpur
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers sebelum bertolak ke Kuala Lumpur, Malaysia di Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Minggu (26/4/2015). Kunjungan tersebut dalam rangka menghadiri KTT ASEAN ke-26. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Presiden RI Joko Widodo menyatakan akan memanggil pemilik Rumah Sakit‎ yang masih belum terdaftar sebagai penyedia layanan jaminan kesehatan.

Hal itu dilakukan mengingat saat ini hanya sekitar 1800 RS yang terdaftar dari 2500 jumlah RS di seluruh Indonesia. Akibatnya masih ada beberapa warga yang ditolak oleh RS jika ingin berobat menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

"Memang belum semua rumah sakit swasta yang belum bekerjasama dengan BPJS, tapi nanti kalau BPJS tidak bisa, saya akan gunakan kewenangan saya untuk memaksa mereka," kata Jokowi dihadapan para karyawan PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari, Jakarta, Selasa (28/4/2015).

Untuk itu dirinya meminta kepada Dirut BPJS Kesehatan, Fahmi Idris mendaftar rumah sakit yang belum masuk sebagai penyedia layanan program jaminan kesehatan oleh pemerintah.

Yang dilakukan Jokowi ini persis seperti yang pernah dicoba selama menjadi Gubernur DKI Jakarta. Saat itu sebagai gubernur dia berhasil memaksa sejumlah rumah sakit swasta untuk ter‎daftar dalam program pemerintah tersebut.

"Rumah sakit itu jangan semata-mata ingin cari untung sendiri, ada orang sakit mau masuk kok ditolak, ini bagaimana, KIS ini juga kita yang bayar ke mereka (RS)," tegas dia.

Jokowi sendiri mentargetkan pada akhir 2015 semua RS sudah terdaftar dalam program jaminan kesehatan sehingga mulai 2016 tidak ada lagi masyarakat yang ditolak oleh rumah sakit. (Yas)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya