Liputan6.com, Jakarta Sebagian besar calon ibu tentu ingin melahirkan janin yang dikandungnya secara normal atau persalinan normal. Ini adalah persalinan alami yang mengikuti ritme kontraksi ibu dan bayi lahir lewat vagina.
Sebagian dari kita mungkin berpikir bahwa persalinan normal dilakukan dengan posisi berbaring. Posisi ini memang yang pada umumnya dilakukan di banyak rumah sakit. Hipnoterapis yang berkecimpung dalam bidang hypnobirthing Conny Widya Hermina dan Agus Wirajaya dalam bukunya berjudul The Conny Method menyebutkan posisi ini menguntungkan tenaga medis yang menolong persalinan.
Baca Juga
Selain posisi berbaring, dalam buku yang diterbitkan tahun 2015 ini ada berbagai posisi persalinan normal yang digunakan untuk melahirkan yakni:
Advertisement
1. Posisi berbaring miring
Posisi yang disarankan adalah berbaring miring ke kiri. Keuntungan lainnya adalah posisi ini memberikan suplai oksigen yang baik kepada bayi. Kekurangannya, tidak ada bantuan gravitasi bumi pada saat kelahiran bayi.
Setengah duduk
2. Posisi setengah duduk
Posisi ini termasuk sering dilakukan di rumah sakit maupun klinik bersalin karena memudahkan tenaga kesehatan yang menolong persalinan melakukan tindakan.
3. Posisi jongkok
Dengan posisi ini ibu dapat memanfaatkan gaya gravitasi bumi sehingga mempermudah bayi bergerak turun. Namun bagi ibu yang tidak terbiasa jongkok, posisi ini bisa melelahkan.
4. Posisi duduk
Posisi duduk dapat dilakukan menggunakan bantuan kursi atau birthing ball. Posisi ini pun memudahkan bayi keluar karena adanya gravitasi bumi.
Advertisement
Posisi merangkak
5. Posisi merangkak
Ibu memiliki banyak peluang untuk menggoyangkan pinggang dan panggul dengan gerakan memutar. Sehingga dapat membantu meringankan rasa tidak nyaman saat kontraksi terjadi.
6. Posisi berdiri
Pada posisi ini ibu lebih leluasa bergerak selama kontraksi terjadi. Adanya gravitasi, membantu bayi bergerak turun. Namun, kelemahan posisi berdiri karenan tenaga medis memiliki kesulitan memantau perkembangan proses persalinan.