Wanita Ini Menderita karena Bisa Makan Banyak Tapi Tak Gemuk

Setiap hari ia mengonsumsi makanan dengan jumlah kalori empat kali lebih banyak dibandingkan wanita pada umumnya.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 08 Mei 2015, 20:04 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2015, 20:04 WIB
Banyak Makan tapi Tak Gemuk, Ada Apa dengan Wanita Ini?
Nichola Daintree asal Wales, Inggris tubuhnya tak mampu menyerap nutrisi dari makanan. (Foto: Daily Mail)

Liputan6.com, London - Kentang dan dua telur goreng, sosis, roti, tomat serta daging kira-kira seperti itulah menu sarapan Nichola Daintree (20) asal Anglesey, Wales, Inggris. Menu makan yang banyak untuk wanita dengan berat badan 47,6 kilogram.

Menu sarapan Nichola, wanita yang tubuhnya mengalami kelainan genetik sehingga sulit menyerap nutrisi dari makanan.

Itu baru menu sarapannya, belum makan siang dan malam yang tak kalah banyak. Siang hari ia akan menikmati sandwich, cokelat dan keripik. Lalu di malam hari ia akan makan dua dada ayam, keripik dan cokelat. Total setiap hari, tubuhnya membutuhkan asupan 8000 kalori. Asupan kalori ini lebih banyak empat kali dibandingkan rekomendasi harian pada wanita pada umumnya.

Penyakit

Penyakit cystics fibrosis

Meski mengonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang sangat besar, tubuh Nichola tak akan bisa menggemuk. Ia mengalami cystics fibrosis yakni sebuah kelainan genetik yang membuat tubuh tidak mampu dalam menyerap nutrisi makanan.

Jumlah kalori sebesar itu, diperlukan tubuhnya gara ia tetap bisa hidup. "Saya harus makan sebanyak 8000 kalori untuk menjaga berat badan saya," terangngya seperti dikutip laman Daily Mail, Jumat (8/5/2015).

Hal ini membuat uangnya habis untuk membeli makanan. Tapi untungnya ia mendapat bantuan makanan dari foodbank setempat. "Foodbank ini sangat membantu hidup saya," ungkap Nichola.

Orang dengan cystics fibrosis tercatat hidupnya hanya bisa mencapai usia 40 tahun. Organ-organ internal terutama paru-paru dan sistem pencernaan terseumbat akibat lendir lengket yang tebal yang menyebabkan infeksi kronis. Kini ada beberapa lembaga penelitian yang sedang melakukan studi agar mereka yang menyandang kelainan genetik ini bisa hidup hingga 50 tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya