Psikolog : Segera Lapor Bila Tahu Kekerasan pada Anak

Pembunuhan terhadap Angeline (8 tahun), bocah wanita yang ditemukan tewas di halaman rumahnya, Jalan Sedap Malam, Denpasar, tergolong sadis.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jun 2015, 09:00 WIB
Diterbitkan 13 Jun 2015, 09:00 WIB
Angeline
Senyum manis Angeline

Liputan6.com, Jakarta Pakar psikologi dari Himpunan Psikolog Indonesia (Himpsi) Provinsi Bali Retno IG Kusuma menilai pembunuhan terhadap Angeline (8 tahun), bocah wanita yang ditemukan tewas di halaman rumahnya, Jalan Sedap Malam, Denpasar, tergolong sadis.

"Secara psikolog kasus ini terbilang cukup sadis, di mana bocah tersebut diduga mendapat kekerasan seksual," ujar Retno di Denpasar, Sabtu (13/6/2015).

Ia mengatakan kasus kekerasan bukan hal yang baru pertama kali terjadi, sehingga kemungkinan besar kasus serupa kemungkinan juga sering terjadi.

Upaya untuk menangkal hal tersebut, kata dia, perlu adanya kontrol sosial dari lingkungan yang harus ditingkatkan.

"Kalau masyarakat atau tetangga melihat ada kekerasan terhadap seorang anak, sangat baik untuk segera melaporkan ke pihak berwajib. Paling tidak bisa mencegah hal-hal seperti ini," ujarnya.

Terkait adanya gangguan psikologis antara ibu angkat dan anak tersebut, pihaknya menilai tidak ada pengaruh signifikan. Namun, ada kedekatan emosional antarpersonal yang sangat memengaruhi sikap seseorang terhadap orang lainnya.

"Satu hal yang perlu diingat adalah masyarakat dan pemerintah juga harus mengawasi setiap proses adopsi anak," ujarnya.

Ia mengharapkan masyarakat mulai meningkatkan kesadaran kontrol sosialnya sehingga kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi. "Ke depannya tidak ada lagi kejadian seperti ini," katanya. 

 

Baca juga

Agar Anak Adopsi Tak Bernasib Sama Seperti Angeline 

Makna Pelukan Angeline pada Boneka Kesayangannya

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya