Liputan6.com, California Hidup sehat dengan makan tiga kali sehari dengan dua kali camilan di pagi dan sore hari ternyata masih kurang cukup. Dalam penelitian di California, Amerika Serikat, ilmuwan menemukan pola puasa intermitten (berselang) justru banyak memiliki manfaat kesehatan.
Mengutip laman Livescience, MInggu (28/6/2015) dalam puasa intermitten, pola makan berfokus pada jumlah kalori dan banyak olahraga. Makanan yang dikonsumsi pun dibatasi seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, serat, ikan dan mengurangi makanan ringan.
Dengan kata lain, puasa intermittent dapat didefinisikan sebagai puasa yang dijadwalkan, merencanakan waktu makan dengan menyesuaikan waktu normal periode makan sehari-hari Anda ke jam yang lebih panjang tanpa memotong kalori.
"Puasa dapat mencegah dan mengobati penyakit jauh lebih baik dibandingkan obat-obatan," kata Profesor biologi di San Diego, California, Satchidananda Panda.
Penelitian yang diterbitkan dalam  Jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini juga mencatat, puasa intermitten dapat mencegah diabetes, jantung, kanker dan Alzheimer.
"Kemampuan tubuh manusia untuk beradaptasi dengan jam makan ternyata luar biasa hebat. Puasa berselang membuat metabolisme tubuh membaik dan menghindari penyakit-penyakit kronis," kata Panda.
Lebih jauh, Panda menuturkan, puasa intermitten biasanya hanya makan hingga 500 kalori selama dua hari setiap minggu, atau setiap hari. Jadi ada jam untuk tidak sarapan dan makan siang hanya beberapa hari setiap minggu.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan, puasa intermitten pada hewan menunjukkan kesehatan yang lebih baik. Dia juga berisiko rendah terkena kanker, diabetes, penyakit jantung dan gangguan neurodegeneratif serta stres.
Advertisement
"Puasa intermitten membantu meremajakan dan memperbaiki tubuh sehingga cara ini meningkatkan kesehatan secara keseluruhan," kata Panda.