Semakin Cepat Dikenali, Leukemia pada Anak Dapat Disembuhkan

Semakin dini orangtua mengetahui si buah hati mengidap leukemia, semakin besar pula peluangnya untuk sembuh.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 30 Jun 2015, 09:00 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2015, 09:00 WIB
Kasus Kanker Darah pada Anak Masih Cukup Tinggi di Indonesia
Dibanding jenis kanker lain, kasus leukimia pada anak di Indonesia ternyata paling tinggi.

Liputan6.com, Jakarta Dokter Spesialis Anak dari Rumah Sakit Kanker Dharmais Mururul Aisyi menyayangkan kurangnya kesadaran masyarakat, terlebih orangtua dalam mendiagnosa kanker darah (leukemia) pada anak. Di Dharmais, hanya 15 persen anak yang datang dalam keadaan stadium 1, sisanya sudah stadium lanjut dan sulit tertolong.

Aisyi menjelaskan, semakin dini orangtua mengetahui si buah hati mengidap leukemia, semakin besar pula peluangnya untuk sembuh. "Di luar negeri, tingkat ketahanan pada anak secara global bisa mencapai 80 hingga 85 persen. Sedangkan pada orang dewasa hanya 60 persen," kata Aisyi.

Hal terjadi karena tingkat kekacauan sel pada kanker anak lebih rendah dibanding orang dewasa.

Dalam diskusi `Survivor Speak Up!! Childhood Cancer Myths` yang ada digagas Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI) di Kediaman Agum Gumelar pada Sabtu (25/6/2015), Aisyi menekankan agar orangtua mengenali apa saja gejala dan tanda leukemia pada anak guna menemukan kasus ini lebih awal.

"Saya menyebutnya 3 P. Panas, pucat, dan pendarahan," kata Aisyi. "Perdarahannya bisa di gusi atau bintik-bintik merah di kulit seperti demam berdarah," kata Aisyi menambahkan.

Biasanya, diikuti dengan gejala lain, seperti pembesaran kelenjar getah bening di leher atau hati. "Berhubung kita hidup di negara tropis, banyak yang mengira kalau itu demam berdarah. Padahal, bisa jadi tanda awal leukemia," kata Aisyi.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya