Virus Tupai Diduga Sebabkan Kematian 3 Warga Jerman

Virus yang berasal dari tupai diduga sebabkan radang otak pada tiga orang ini hingga meninggal.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 09 Jul 2015, 17:00 WIB
Diterbitkan 09 Jul 2015, 17:00 WIB
Aksi Lucu Tupai Nan Menggemaskan
Boredpanda.com

Liputan6.com, New York- Tiga warga Jerman yang bekerja sebagai peternak tupai meninggal dunia karena radang otak. Diduga mereka telah terjangkit strain virus baru yang berasal dari tupai miliknya.

Ketiga orang ini meninggal dalam usia sekitar 60 dan 70 tahun. Uniknya, mereka bertiga merupakan teman baik yang rutin bertemu. Dalam laporan kasus ini ditemukan ada dua orang yang mengalami goresan dan gigitan dari tupai yang mereka ternakkan.

Di dalam tahun 2011 hingga 2013, tiga orang ini mengalami ensefalitis, yakni peradangan pada otak yang biasanya disebabkan virus. Gejala mereka pun hampir sama yang mengalami demam, menggigil, lemah dan sulit berjalan.

Ketiganya pun menjalani perawatan di rumah sakti tapi lagi-lagi mereka mengalami kondisi yang sama. Mereka yang tidak disebutkan namanya ini mengalami koma dan meninggal antar dua hingga empat bulan setelah gejala pertama muncul.

Para peneliti mencoba mencari tahu apa penyebab radang otak yang terjadi. Awalnya tidak diketahui, namun setelah melakukan tes genetik yang lebih rinci dari salah satu tupua yang dimiliki peternak teridentifikasi strain virus baru yang masuk ke dalam grup virus bernama bornaviruses yang oleh peneliti disebut VSBV-1. Virus ini yang biasa menginfeksi kuda, domba, dan burung.

Peneliti melakukan identifikasi lebih lanjut dalam jaringan otak ketiga pasien dan antibodi virus yang ditemukan pada darah dan cairan tulang belakang salah satu orang. Ternyata mengarah terhadap virus tersebut sebagai penyebab kemungkinan radang otak yang fatal seperti diungkap dalam laporan penelitian tersebut yang dikutip dari laman Live Science, Kamis (9/7/2015).

"VSBV-1 cenderung menjadi patogen zoonosis yang sebelumnya tidak diketahui ditularkan oleh tupai," ujar peneliti dari Friedrich Loeffler Institute di Jerman dalam New England Journal of Medicine.

Namun, para peneliti mencatat studi ini tidak secara pasti sebutkan virus ini sebabkan ensefalitis.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Pusat Eropa menyarankan hingga penelitian lanjutan dilakukan, pemberikan makan maupun kontak langsung dengan tupai harus dihindari sebagai langkah pencegahan.

 

Baca Juga:

Duh, Ratusan Bocah India Meninggal Akibat Ensefalitis

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya