Liputan6.com, New York- Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang punya banyak penggemar, tak terkecuali bagi anak-anak. Sayangnya, risiko terjadinya gegar otak pada olahraga ini termasuk tinggi. Paling tidak ini didapatkan dari hasil penelitian di Amerika Serikat. Ada sekitar 17.000 kejadian gegar otak pada anak-anak per tahun di negeri Paman Sam ini.
Penyebab utama gegar otak akibat olahraga ini yakni karena kontak kasar antar pemain. Serta gerakan menyundul bola di udara jadi penyebab atas sepertiga gegar otak pada anak laki-laki dan seperempat anak perempuan yang bermain sepakbola seperti hasil penelitian Jurnal JAMA Pediatrics.
Baca Juga
Dua Pertandingan Piala AFF 2024 Besok Bikin Fans Timnas Indonesia Khawatir, Ada apa?
Bukan Hanya Timnas Indonesia Saja, Ini Timnas Negara Lain yang Gunakan Naturalisasi pada Piala AFF 2024
Berambisi Masuk Skuad Akhir 23 Nama Timnas Indonesia untuk Piala AFF 2024, Ini Ungkapan Pemain Serbabisa Persib Robi Darwis
Berdasarkan penelitian yang dikumpulkan antar 2005-2014 di berbagai sekolah di Amerika Serikat, paling tidak terdapat 74.000 gegar otak pada anak laki-laki dan 87.000 pada anak perempuan yang disebabkan karena olahraga ini.
Advertisement
Meski penyebab gegar otak diketahui, para peneliti tidak berpikir gerakan menyundul bola dihilangkan. Peneliti lebih menekankan pentingnya orangtua dan lembaga olahraga untuk mengingatkan buah hati mereka mengurangi kontak antar pemain yang kasar seperti diungkapkan penulis studi ini dari Colorado School of Public Health, Dawn Comstock.
"Mengurangi heading atau menyundul bola bisa menurunkan angka gegar otak sekitar 30 persen. Namun, yang paling penting untuk menghindari gegar otak yakni tidak brmain kasar," trang Comstock seperti dilansir laman Time, Rabu (15/7/2015).