Suhu Capai 47 Derajat, Calon Haji Diminta Jaga Diri

Jamaah haji wajib mewaspadai serangan panas, salah satu manifestasinya adalah heat stroke.

oleh Wawan Isab Rubiyanto diperbarui 20 Agu 2015, 16:56 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2015, 16:56 WIB
Suhu Capai 47 Derajat, Calon Haji Diminta Jaga Diri
Suasana Kota Madinah dengan suhu 45 derajat celcius pasca kedatangan Jamaah Haji Indonesia. (Wawan Isab)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa hari lagi calon jemaah haji bakal berangkat ke Tanah Suci untuk menjalankan ibadah. Karena itu, Kepala Kesehatan Daerah Kerja (Daker) Bandara, dr. Purwokaning Purnomo Agung mengingatkan agar para calon haji ini menjaga kondisi dan tercukupinya cairan tubuh. Apalagi saat ini suhu di wilayah negeri Arab Saudi mencapai 42-47 derajat celsius.

“Jamaah haji wajib mewaspadai serangan panas, salah satu manifestasinya adalah heat stroke. Untuk pencegahaaannya jamaah haji dianjurkan minum banyak, banyak makan buah-buahan, menghindari aktivitas matahari secara langsung. Dan pada saat berada di Kota Makkah dan Madinah, para calon haji juga mesti menghindari aktivitas di siang hari,"ujar dr. Purwokaning Purnomo Agung, Rabu (19/8/2015).

Purnomo menjelaskan, heat stroke itu merupakan kondisi yang disebabkan oleh meningginya suhu hingga terasa panas. Penderita akan mengalami dehidrasi, keringat habis, suhu tubuh menaik. Hingga mencapai batas tertentu sistem tubuh akan kacau. “Tidak ada batasan usia. Siapa pun bisa kena heat stroke. Ada dua ciri orang yang mengalami heat stroke yaitu suhu tubuh panas karena cuaca tinggi dan kekurangan cairan. Secara otomatis semua fungsi tubuh akan mengalami gangguan, yang pada puncaknya akan mengalami gangguan kesadaran dan bisa sampai meninggal,” ujarnya.

Heat Stroke, kata Purnomo diawali dengan kondisi yang sama dengan saat orang terkena dehidrasi seperti badan lemas, kepala pusing bahkan berkunang kunang sampai pingsan. Namun, kadang-kadang gejala ini juga tidak dikenali. Yang paling mudah adalah mengenali warna air seni.

“Jika cairan cukup maka air seni bening. Sedangkan makin pekat ke arah kuning kecokelatan dan semakin keruh berarti tubuh kita semakin kekurangan cairan. Untuk kondisi yang ringan akan diberi minum. Secara umum diselesaikan dengan menurunkan suhu tubuh menggunakan kompres. Sementara untuk kasus berat akan diberi infus dan dikendalikan faktor-faktor penyulitnya. Tergantung kondisi dan seberapa cepat kasus ditemukan,” Imbuhnya.

Sementara itu, para petugas panitia penyelenggara ibadah haji mengupayakan antisipasi menghadapi serangan panas dengan menyiapkan media-media untuk mempromosikan sosialisasi bagaimana mencegah heat stroke. Para calon haji diminta untuk banyak minum air dan makan buah-buahan, menghindari tempat-tempat panas. Petugas untuk wukuf juga sudah menyiapkan cairan-cairan pencegah dehidrasi. Pos layanan juga ditempatkan lebih dekat dengan lokasi kloter-kloter sekaligus dilakukan pemantauan rutin jumlah air minum yang tersedia di tenda-tenda jemaah. 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya