62 Juta Anak Perempuan Tak Sekolah

Padahal lewat pendidikan, banyak keuntungan yang bisa didapatkan perempuan itu sendiri dan berdampak pada negara.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 06 Okt 2015, 13:30 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2015, 13:30 WIB
20150727-Hari-Pertama-Masuk-Sekolah-Jakarta3
Guru mengatur para murid sebelum upacara di SD Pasar Baru 05, Jakarta, Senin (27/7/2015). Usai libur panjang Idul Fitri para siswa kembali beraktivitas mengikuti pelajaran di sekolah untuk tahun ajaran 2015-2016. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, New York- Pendidikan merupakan dasar dari kehidupan yang lebih baik. Tapi faktanya, tak semua orang bisa mendapatkan pendidikan, dan sekitar 62 juta anak perempuan di dunia tidak bersekolah.

Demi mewujudkan anak-anak perempuan bisa bersekolah, sebuah kampanye internasional digagas Michelle Obama.

 

First Lady dari Amerika Serikat diketahui akan hadir meresmikan Anna Wintour Custome Center yang berlokasi di New York.

 

"Ketika ada 62 juta anak perempuan di dunia tidak bersekolah, merupakan hal yang tragis karena membuang potensi manusia. Ini juga merupakan tantangan serius ke depannya mulai dari kesehatan masyarakat, hambatan perekonomian nasional dan kesejahteraan global, hingga ancaman keamanan global di seluruh dunia," tulis Michelle Obama dalam artikel di The Wall Street Journal dikutip Selasa (6/10/2015).

Dalam tulisannya, Michelle mengungkapkan lewat pendidikan bisa membuat anak perempuan tak menikah dini. Hal ini membuat tingkat kematian ibu lebih rendah. Lalu, anak perempuan yang mampu mengenyam pendidikan mampu meningkatkan ekonomi negara tersebut.

"Pendidikan juga bisa jadi alat ampuh bagi perempuan untuk melawan ekstremisme dan kekerasan," tulis Michelle.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya