Sofa Terlalu Empuk Sebabkan Sakit Punggung

Sofa dapat mengakibatkan kebiasaan duduk seseorang menjadi lebih bungkuk beberapa derajat sehingga menyebabkan sakit punggung

oleh Fitri Syarifah diperbarui 19 Okt 2015, 19:45 WIB
Diterbitkan 19 Okt 2015, 19:45 WIB
Sofa Terlalu Empuk Sebabkan Sakit Punggung
Sofa dapat mengakibatkan kebiasaan duduk seseorang menjadi lebih bungkuk beberapa derajat sehingga menyebabkan sakit punggung

Liputan6.com, Jakarta Jangan bangga bila Anda memiliki sofa empuk berkualitas. Pasalnya, belum lama ini seorang IT profesional didiagnosis mengalami sakit punggung kronis karena kerap duduk di sofa.

Mengapa hal ini bisa terjadi? menurut Dokter bedah ortopedi Kiran Shete, sofa dapat mengakibatkan kebiasaan duduk seseorang menjadi lebih bungkuk beberapa derajat. Bila dibiarkan terus menerus tanpa penanganan khusus, hal ini menyebabkan ketidakseimbangan otot yang mengakibatkan sakit punggung. 

"Keluhan sakit punggung dan leher rata-rata dilaporkan setiap minggu, alasannya sering menggunakan sofa. Sekitar 90% mengalami nyeri punggung sedangkan 10 persennya mengalami diskus intervertebralis atau gangguan tulang punggung bawah," kata Shete, seperti dikutip Times of India, Senin (19/10/2015).

Shete menerangkan, tubuh manusia dirancang untuk duduk tegak dengan sudut yang bisa memengaruhi saraf tulang belakang. Sementara sofa sangat nyaman, mereka bisa bersandar tanpa menghiraukan bentuk tulang belakang yang kian melengkung.

"Duduk di sofa rata-rata tiga jam selama 4 bulan atau lebih bisa membuat cedera tulang belakang. Dan bagi mereka yang bepergian selama lebih dari 200 km seminggu serta mereka yang duduk di depan komputer selama lebih dari 40 jam seminggu bisa mengalami cedera tulang belakang," ungkapnya.

Sebuah studi  yang melibatkan 2.000 orang di Inggris menunjukkan, 15 dari mereka melaporkan kelelahan dan ketegangan bahu setelah membeli sofa mewah dan berbaring di atasnya secara teratur.

"Intinya duduk terlalu lama, terutama dalam posisi membungkuk akan menempatkan tekanan yang besar pada tulang belakang," ujarnya.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya