Liputan6.com, Jakarta Jika Anda seorang pria berumur 30-an, hindari melakukan kesalah-kesalahan ini, seperti dilansi dari laman Today.com.
1. Anda merasa tidak membutuhkan peregangan
Baca Juga
Peregangan otot dibutuhkan oleh siapa saja di usia berapa saja. Hanya karena Anda sekarang masih tetap kekar seperti beberapa tahun yang lalu, bukan berarti tidak terjadi perubahan pada tubuh Anda. Jika Anda tidak berhati-hati, perut six-pack Anda bisa dengan mudah berubah menjadi no-pack. Tambah lagi, massa tulang pria mulai menurun setelah umur 30, dan itu bisa mengarah ke resiko lebih mudah terjadi patah pada tulang Anda nantinya, menurut University of Utah.
Advertisement
Ketika karir Anda mulai menanjak, mungkin Anda mulai banyak menghabiskan waktu duduk dibalik meja, sayangnya, hal itu juga tidak baik bagi kesehatan. Banyak studi-studi yang menunjukkan bagaimana pengaruh duduk yang terlalu banyak mempengaruhi bukan hanya meningkatnya resiko terhadap obesitas, jantung , dan kanker, namun juga mengurangi fleksibilitas tubuh yang berpotensi menimbulkan kelumpuhan nantinya, ujar dokter pengobatan keluarga Dr. Rick Henriksen dari University of Utah Health Care.
Sayangnya, banyak dari gerakan olahraga yang dilakukan oleh pria yang lebih muda, seperti angkat berat, bisa menggesek otot, namun tidak membantu menjadi lebih fleksibel, yang mana hanya menambah masalah.
“Banyak pria dengan usia lebih muda mengeluh karena punggung yang buruk dan masalah otot-tulang lainnya sebelum usia pertengahan, karena mereka tidak mengkombinasikan latihan mereka,” ujar Dr. Henriksen.
Meskipun kesehatan Anda baik, ketika Anda mencapai usia pertengahan hingga akhir 30-an, Anda juga akan kehilangan sedikit kapasitas aerobik Anda, dan itu berarti kehilangan ketahanan Anda, ujarnya.
Jika Anda belum memulai olahraga yang rutin dan termasuk melakukan kombinasi antara aerobik, ketahanan dan kelenturan, mulailah dari sekarang. Walaupun Anda sedang dalam kondisi dan bentuk badan yang baik, ingatlah mulai dari umur 30, kemampuan pembakaran kalori pada tubuh pria berkurang sebanyak 12 kalori perhari. Memang tidak terdengar banyak, namun berat Anda bisa terus bertambah dengan cepat jika tidak diimbangi dengan pola makan yang lebih sehat.
Merasa kebal stress
2. Anda berpikir pria tidak akan stress berlebih
Usia 30-an membawa pemicu stress baru, baik untuk pria maupun wanita. Karir Anda menanjak dan jam kerja akan bertambah. Dan mungkin Anda sudah menikah dan mempunyai satu jagoan kecil di rumah sehingga Anda sepertinya tidak pernah bisa mendapatkan waktu tidur yang cukup.
Namun umumnya, wanita suka membicarakan isu-isu semacam itu dan lebih mahir dalam perilaku meredam stress semacam itu. Dan pria hanya bisa merasakannya.
“Pria cenderung menarik diri dan tidak membicarakan hal-hal tersebut, dan jika mereka benar-benar tertekan itu hanya memperburuk keadaan,” ujar soranng dokter internis Dr. Steven Lamm, seorang direktur Tisch Center for Men’s Health di NYU Langone Medical Center. “Mereka tidak menyadari stress yang besar akan mengarah kepada gangguan suasana hati seperti depresi.”
Pria juga bisa menunjukkan gejala-gejala seperti minum-minuman keras and kemarahan, sebagai contoh. Gejala-gejala kegelisahan tersebut bisa mengarah kepada masalah pada tubuh seperti problem ereksi, dan lainnya. Dan pria lebih berisiko untuk melakukan tindakan bunuh diri daripada wanita.
Berita baiknya adalah pria bisa mengambil keuntungan yang sama dari kegiatan “penghilang stress” seperti wanita, yaitu berolahraga, tidur, dan nutrisi yang baik. Langkah pertama, yaitu, membuat para pria menyadari bahwa ada masalah, ujar Dr. Lamm.
Jika Anda mempunyai masalah temperamen, tidak merasa mendapatkan waktu tidur yang baik, atau berpotensi memiliki masalah yang berhubungan dengan stress di kamar tidur, temuilah dokter Anda.
Advertisement
Merasa tak butuh dokter
3. Anda pikir terlalu muda untuk membutuhkan dokter
Bertambahnya usia-bahkan pada usia 30-an-membawa perubahan yang tak terhindarkan pada tubuh. Jika Anda belum juga menemui dokter, pertimbangkanlah untuk menemui orang lain hanya untuk sekali saja, ujar Dr. Henriksen, yang menekankan bahwa walapun dalam kebanyakan kasus, sebuah pengujian medis akan memastikan bahwa Anda baik-baik saja, namun juga akan mengetahui area yang harus Anda berikan perhatian lebih berdasarkan riwayat kesehatan keluarga dan gaya hidup Anda.
Paling tidak Anda harus melakukan pengujian mengenai tingkat tekanan darah dan pemeriksaan kolesterol.
"Seringkali, pria-pria akan terlihat dan merasa sehat-sehat saja, tapi ternyata kami menemukan bahwa mereka beresiko terkena penyakit jantung dan diabetes nantinya,” ujar Dr. Henriksen, asisten professor keluarga dan obat-obatan pencegahan dari University of Utah School of Medicine. (Melodia)