Liputan6.com, Jakarta Merasa sulit tidur sesekali mungkin tidak akan berpengaruh banyak pada kesehatan langsung. Namun bila tidak bisa tidur lebih dari seminggu, waspadai adanya gangguan kejiwaan.
Baca Juga
"Penderita gangguan jiwa itu sulit tidur dan akhirnya memicu cemas. Rasanya itu seperti tidur nggak enak, kerja susah, pusing sehingga insomnia bisa dikatakan bagian dari gangguan jiwa," kata dr. Safyuni Naswati, Sp KJ dari RS Soeharto Heerdjan saat menyambangi kantor Redaksi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (27/11/2015).
Kendati demikian, kata dia, adapula gangguan jiwa ringan lain yang berhubungan dengan tidur seperti hipersomnia. Kebalikan dari insomnia ini membuat seseorang mengalami kantuk berlebihan. Menurut World Sleep Foundation, ada tiga tipe hipersomnia yaitu hipersomnia berulang, idiopatik dan post-trauma.
Advertisement
"Penderita gangguan jiwa yang mengalami hipersomnia ini bawaannya memang inginnya tidur terus. Dia malas bangun seolah ingin menhindari masalah ketika bangun," katanya.
Safyuni menyarankan, bila kondisi ini terjadi hingga berbulan-bulan, sebaiknya mengkonsultasikan diri kepada tenaga medis.