Liputan6.com, Jakarta Kecepatan berjalan kaki para orang tua yang mulai melambat tidak selalu akibat menurunnya tenaga mereka. Itu bisa jadi tanda awal kemunculan demensia yang bisa berujung pada Alzheimer. Ditemukan hubungan yang jelas antara kecepatan berjalan pada orang tua dan tingkat protein otak yang merupakan ciri dari penyakit Alzheimer.
Kemungkinan telah terjadi kerusakan senyawa sel beta-amyloid yang merupakan kunci para orang tua untuk bergerak.
Baca Juga
Para peneliti dari Prancis mengatakan, kehilangan memori bukan satu-satunya gejala Alzheimer. Menurunnya kecepatan berjalan di usia tua bisa jadi pertanda awal untuk kita lebih jaga-jaga.
Advertisement
Baca Juga
Natalia del Campo dari University Hospital telah mempelajari 128 pria dan wanita usia 70 tahun. Semuanya memiliki masalah pada memorinya tapi tidak cukup untuk mendiagnosa demensia. Namun, setelah mereka disuruh berjalan dengan kecepatan biasa dan menjalani tes otak untuk memeriksa kerja dari beta-amyloid, dia menemukan bahwa orang yang cenderung berjalan lambat memiliki tingkat beta-amyloid yang lebih tinggi.
Pejalan kaki yang kecepatannya mulai menurun pun bisa jadi tanda menderita penyakit jantung dan kondisi yang masih memiliki keterkaitan dengan demensia.
Dr Louise Walker dari Alzheimer Society mengatakan,"Masalah memori adalah gejala yang paling dikenali dari penyakit Alzheimer. Tapi kondisi ini juga dapat memengaruhi orang-orang yang memiliki masalah dengan navigasi dan konsentrasi."
Seperti dikutip dari situs Daily Mail, Kamis (3/12/2015), Louise melanjutkan, penelitian telah menunjukkan orang dengan Alzheimer mungkin memiliki kesulitan dengan berjalan.
"Tapi tidak jelas apakah ini karena kondisi itu sendiri atau ada faktor lain, terutama yang berkaitan dengan penuaan," kata Louise.