Dampak Kebanyakan Tidur dan Duduk Sama Buruknya dengan Merokok

Kombinasi gaya hidup tak sehat antara terlalu banyak tidur dan duduk ternyata sama buruknya dengan kombinasi merokok dan minum alkohol.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 14 Des 2015, 08:30 WIB
Diterbitkan 14 Des 2015, 08:30 WIB
Bangun! Ini Alasan Kamu Gak Boleh Tidur Terlalu Lama
Tidur memang sehat, tapi jangan berlebihan.

Liputan6.com, Jakarta "Segala sesuatu yang berlebihan itu tidak baik."
Tentu Anda sudah paham betul kalimat tersebut. Termasuk ketika Anda terlalu banyak tidur dan duduk, kemungkinan meninggal lebih cepat ada. Risiko tersebut sama dengan orang yang merokok dan kebiasaan konsumsi minuman beralkohol.

Kesimpulan di atas didapatkan melalui riset yang dilakukan tahunan oleh The Sax Institute dari Australia. Mereka meneliti 230 ribu orang di Australia berumur 45 tahun dan lebih. Masing-masing partisipan dicari tahu kebiasaan buruk mana saja yang dimiliki. Mulai dari merokok, minum alkohol, makan tak sehat, fisik tak aktif, kebiasaan menetap (duduk lama), hingga tidur terlalu lama (lebih dari 9 jam).

Sekitar 30 persen partisipan ternyata memiliki dua atau lebih kebiasaan buruk tersebut. Lalu, enam tahun kemudian sekitar 16 ribu orang yang terlibat dalam penelitian ini meninggal dunia.

Setelah dicari tahu orang dengan kebiasaan apa saja yang meninggal dunia. Ternyata orang-orang yang tak aktif fisiknya 1,6 kali lebih cepat meninggal dibandingkan yang aktif. Aktif fisik yang dimaksud adalah lebih dari 150 menit melakukan aktivitas fisik level moderat hingga lebih dalam seminggu.

Lalu, kombinasi antara fisik tak aktif dengan perilaku menetap seperti duduk terlalu lama atau terlalu banyak tidur ternyata memiliki peluang meninggal lebih cepat, sama dengan kombinasi merokok dan minum alkohol.

Bahkan, ketika jarang berolahraga ditambah dengan banyak tidur dan duduk, dampak negatif makin tampak secara signifikan.

"Aktivitas fisik yang pasif berkaitan erat dengan kematian," kata penulis utama studi dari Sydney School of Public Health, University of Sydney, Melody Ding kepada Live Science ditulis Senin (14/12/2015).

Agar tetap panjang umur, peneliti mengingatkan untuk menjalankan perilaku sehat, termasuk aktivitas fisik. Seperti rajin berolahraga dan memperbanyak tubuh bergerak. (*)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya