Kenapa Wanita Merasa Gemuk Usai Tonton Fashion Show?

Perlu pemahaman masyarakat mengenai pembuatan gambar model di media cetak maupun pembentukan badan model jelang fashion show.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 14 Des 2015, 10:00 WIB
Diterbitkan 14 Des 2015, 10:00 WIB
20151110-Penampilan Para Bidadari Victoria's Secret dalam Balutan Lingerie-New York
Model dan Victoria Secret Angels, Behati Prinsloo (kiri) dan Lily Aldridge berjalan di atas catwalk saat Victoria’s Secret Fashion Show 2015 di New York City, Selasa (10/11). (Jamie McCarthy/Getty Images/AFP)

Liputan6.com, New York- Belum lama ini salah satu merek pakaian dalam Victoria's Secret menggelar fashion show. Para model, mulai dari Alessandra Ambrosio hingga Kendall Jenner memamerkan pakaian dalam merek ini. Tentu saja, tak cuma pakaian dalam yang diperhatikan tapi juga tubuh model yang semuanya tinggi dan langsing.

Alhasil, usai menonton tayangan pagelaran busana ini banyak perempuan yang merasa dirinya gemuk. Tak cuma pagelaran busana merek ini, aneka pakaian lain yang menampilkan model bertubuh tinggi dan langsing pun bisa menimbulkan perasaan yang sama.

Selain menjaga kecantikan pada kulit dan wajah, para model ini rela berkeringat untuk medapatkan kebugaran tubuhnya.

Perasaan lebih gemuk memang lumrah terjadi. Bahkan sebuah studi dari Spanyol pada 2009 menunjukkan ketika melihat tayangan yang menampilkan orang yang lebih langsing dari kita bisa membuat jadi tidak percaya diri dan memicu gangguan makan atau eating disorder.

Hal tersebut terjadi karena para penonton kurang memahami apa yang dilakukan para model untuk bisa memiliki tubuh tersebut. Misalnya, foto-foto di media cetak atau online yang memperlihatkan model superlangsing tanpa cela, bisa saja telah mengalami pengeditan gambar. Lalu, bagi para model yang berjalan di catwalk menjalani diet ketat dan olahraga demi dapatkan tampilan terbaik.

"Informasi seperti itulah yang jarang dimiliki para penonton maupun pembaca. Lalu karena sifat manusia itu suka membandingkan dirinya dengan orang lain, ketika melihat para model membuat kita merasa buruk akan diri sendiri," seperti dituturkan profesor kinesiologi dari Jacksonville University, Heather Hausenblas.

"Padahal apa yang ditampilkan para model ini merupakan gambaran foto tak nyata atau tidak lepas dari latihan olahraga dan diet ketat," kata Hausenblas lagi seperti dikutip laman Cosmopolitan, Senin (14/12/2015).*

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya