Liputan6.com, Jakarta Pencipta aliran Iyengar Yoga, BKS Iyengar 97 tahun lalu dilahirkan pada hari ini. Kini aliran yang diciptakan pria asal India ini telah menyebar luas ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Lalu, apa sebenarnya beda Iyengar Yoga dengan yoga lainnya?
Baca Juga
Iyengar Yoga merupakan salah satu dari puluhan aliran yoga yang ada di dunia. Aliran yoga yang satu ini mengutamakan pada menuju alignment atau posisi yang benar seperti dituturkan General Manager Iyengar Yoga Centre Indonesia, Aditya Surya.
"Ketika orang melakukan Iyengar Yoga itu bukan untuk berlomba-lomba jago bisa gerakan ini dan itu. Melainkan yang terpenting apa yang dirasakan saat melakukannya," terang Aditya saat dihubungi Health-Liputan6.com, Senin (14/12/2015).
Advertisement
Lalu, gerakan pada Iyengar Yoga banyak menggunakan properti (yang biasa disebut props) seperti balok, selimut, guling besar, sabuk hingga kursi khusus. Sekitar 80 persen gerakan Iyengar Yoga menggunakan props seperti dituturkan Aditya.
"Penggunaan props ini dimaksudkan agar gerakan yang dilakukan bisa optimal. Karena setiap orang memiliki tubuh yang berbeda-beda. Misalnya ketika gerakan yang menyentuh ke bawah bawah, bisa menggunakan balok agar optimal," terang pria yang berkantor di Kemang, Jakarta Selatan ini.
Lalu, orang yang masuk kelas Iyengar Yoga akan disesuaikan kemampuan yoganya. "Orang yang sudah berlatih yoga selama setahun tenta berbeda dibandingkan dengan yang yang baru belajar yoga," tambah Adit.
Selain guru-guru yoga yang berlatih di Iyengar Yoga Centre Indonesia, orang biasa pun banyak yang bergabung berlatih yoga di tempat ini. Fleksibilitas tubuh dan cara untuk melepaskan stres merupakan tujuan yang ingin diraih oleh sebagian dari mereka.
Â