Liputan6.com, Jakarta Tak sedikit anak yang merasa takut dan panik usai mengetahui informasi dan gambar ledakan di Thamrin, Jakarta pada Kamis (14/1). Rasa takut dan panik bisa ditunjukkan anak dengan berbagai cara seperti nampak gelisah, bertanya sana-sini, dan menangis. Namun, bisa juga anak yang diam dan mematung itu panik.
Baca Juga
"Rasa panik ditunjukkan anak dengan cara berbeda-beda tergantung dengan kepribadiannya. Dan bukan berarti anak diam itu tidak panik, mungkin saking paniknya ia sampai mematung seperti itu," terang psikolog Putu Andani saat dihubungi Liputan6.com pada Jumat (15/1/2015).
Pada anak yang usianya sudah besar, biasanya orang-orang terdekat sudah mengetahui hal ini. Jika anak memperlihatkan kepanikan dalam diamnya, orangtua perlu mendekatinya dan bertanya mengenai apa yang ada dalam pikiran si Kecil.
Advertisement
"Peran orangtua bertanya pada anak-anak tanpa memburunya, karena jika ia ditekan malah tak mau bicara. Dekati dirinya dengan pelan-pelan. Bisa juga ajak main. Bila suasana lebih rileks, bisa digali lebih lanjut," tuturnya.
Usai anak menceritakan apa yang dirasakan dan pikirkan, beritahu dia bahwa kondisi-kondisi tak terduga bisa terjadi. Namun tetap ingatkan padanya bahwa ia dikelilingi keluarga yang mencintainya.
"Namun bila masih kecil, beri pelukan dan ajak ia bermain untuk membuatnya tenang," terang Putu.