Liputan6.com, Jakarta Suara tawa, tangis, atau sebuah geraman ternyata lebih cepat buat emosi tersampaikan dibanding menggunakan bahasa lisan.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Biological Psychology mengemukakan bahwa manusia lebih mudah mengekspresikan perasaannya lewat nada suara dibanding penggunaan kata-kata atau lisan.
Baca Juga
Baca Juga
Seperti dilansir Science Daily, ditulis Kamis (21/01/2016) studi dari McGill mengatakan bahwa manusia cenderung menyampaikan emosinya dengan vokal suara, seperti suara tawa, tangis, atau teriakan. Hal ini terjadi karena proses otak mengenali nada emosi suara hanya membutuhkan satu per sepuluh detik.
Advertisement
Marc Pell, Direktrur McGill's School of Communication Sciences and Disorders sekaligus penulis studi menjelaskan manusia membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menyusun kata-kata untuk ekspresikan emosinya, sehingga dengan proses vokal suara lebih cepat tersampaikan.
Para peneliti tertarik untuk mengetahui seberapa besar respon otak mengungkapkan emosinya melalui vokalisasi seperti suara geraman, tawa, tangisan tanpa mengucapkan kata-kata). Peneliti fokus melihat tiga macam emosi dasar yaitu, kemarahan, kesedihan, dan kebahagian yang diuji ke 24 peserta.
Hasil studi ini menunjukkan bahwa manusia mampu mendeteksi emosi kebahagiaan dengan mengeluarkan suara tawa lebih cepat dibandingkan mengekspresikan kemarahan dan kesedihan seseorang. Menariknya, manusia mengekspresikan kemarahan maupun kesedihannya dengan cara yang berbeda.
Mereka menemukan bahwa orang yang mudah cemas memiliki respon yang lebih cepat dan lebih tinggi dalam mengeluarkan suaranya saat merasakan kesedihan dan kemarahan, dibanding orang yang tak mudah cemas.