Dinkes: Memang Kenapa Kalau Virus Zika Masuk Indonesia?

Virus Zika di Bintaro itu tidak benar. Lagipula, buat apa takut dengan penyebaran virus Zika di Indonesia?

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 28 Jan 2016, 16:00 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2016, 16:00 WIB
[Bintang] 4 Hal yang Harus Kamu Tahu tentang Virus Zika
Virus Zika di Bintaro itu tidak benar. Lagipula, buat apa takut dengan penyebaran virus Zika di Indonesia?

Liputan6.com, Jakarta Beredar kabar virus Zika sudah 'sampai' di kawasan Bintaro, antara Jakarta Selatan dan Tangerang Selatan. Tak pelak berita simpang siur itu telah menakutkan sejumlah warga di sana. Namun, Dinas Kesehatan DKI Jakarta membantah hal itu. "Enggak, itu bohong," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta dr Koesmedi, SpOT kepada Health-Liputan6.com pada Kamis (28/1/2016)

Memang, kasus virus Zika pernah ditemukan untuk pertama kali di kawasan Jambi oleh Deputi Direktur Eijkman Institute, Dr Herawati Sudoyo Ph.D pada awal 2015. "Tapi dari 30 sampel hanya 1 virus Zika," kata Koesmedi menambahkan. Lagipula, lanjut dia, memang kenapa kalau virus Zika masuk di Indonesia? Toh, itu jauh lebih ringan dari DBD.

 

"Tidak apa-apa. Itu sebenarnya lebih ringan dari virus DBD sendiri," kata Koesmedi.

Menurut Koesmedi, jika ada individu yang terjangkit virus Zika, bisa sembuh sendiri dalam kurun waktu tidak lebih dari seminggu. "Biasanya, 5 sampai 7 hari akan sembuh dengan sendirinya," kata dia menjelaskan.

Sebenarnya, yang perlu ditakutkan jika yang terjangkit virus ini adalah wanita hamil. Bisa-bisa janin ada yang di kandungan akan lahir dengan gangguan neurologis berupa cranium dan otak lebih kecil dari umumnya.

"Itu juga tidak selalu seperti itu. Sama seperti kita ketika digigit nyamuk DBD, bisa kena bisa juga tidak. Menyangkut ibu hamil yang terjangkit, periksakan kehamilan lebih sering lagi," kata Koesmedi.

Supaya terhindar dari virus Zika ini, Koesmedi menyarankan untuk lebih menjaga diri, berantas sarang nyamuk dengan membersihkan gorong-gorong, pakaian yang dibiarkan terlalu lama menggantung di belakang pintu. "Kalau memang kotor, cuci. Di rumah ada ruang gelap, dibuka supaya nyamuk tidak berkumpul di situ," kata Koesmedi.

Wajar jika masyarakat di kawasan Asia takut akan penyebaran virus Zika ini. Sebab, virus ini biasanya menjadi endemik di kawasan Afrika dan Area Pasifik, dan jarang muncul di kawasan Asia Tenggara.

Dari dokumen yang dikirimkan Koesmedi kepada kami, dijelaskan bahwa virus Zika adalah virus yang proses penularannya melalui media nyamuk Aedes Aegypti. Masih satu keluarga dengan virus penyebab penyakit demam berdarah, penyakit kuning, dan cikungunya.

Beberapa riset mengembangkan kecurigaan adanya kemungkinan penyebaran virus ini di luar media nyamuk, seperti melalui proses transfusi darah dan hubungan seks. Meski dugaan ini belum terbukti benar.

Kasus pertama penyakit yang disebabkan virus Zika di luar Afrika terjadi di Pulau Yap, sebuah pulau di kawasan pasifik Mikronesia pada 2007. Semenjak itu, kasus virus ini muncul beberapa kali dalam frekuensi yang tidak kuat di Kawasan Pasifik. Di Asia Tenggara kasus ini terbilang langka.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya