Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita berusia 37 tahun, Natasha Grindley menderita kanker perut sejak Juli 2014. Dia diberitahu, hanya memiliki waktu dua minggu untuk bertahan hidup. Tak putus asa, setelah mengubah pola hidup sehat, dia dinyatakan sembuh total setelah 18 bulan.
"Saya benar-benar hancur ketika dokter mengatakan saya memiliki waktu dua minggu untuk hidup. Saya lihat, sel kanker telah menyebar ke kelenjar getah bening dan leher," ujarnya, seperti diberitakan Dailymail, Kamis (11/2/2016).
Baca Juga
Sejak itu, Grindley meminta saran gizi dari sahabatnya. Ibu dua anak ini pun berniat untuk mengubah gaya hidupnya yang sering mengonsumsi makanan instan menjadi lebih sering minum jus buah dan sayur.
Advertisement
"Saya menggunakan makanan untuk sistem kekebalan tubuh. Dan saya pikir makanan sehat akan menguatkan saya untuk kemoterapi. Tapi setiap kali membuat perubahan, saya melihat ada perbedaan positif," katanya.
Konsultan onkologi Profesor Karol Sikora mengatakan, hingga saat ini tidak ada bukti pola makan yang sehat, olahraga dan terapi alternatif akan menyembuhkan kanker. Namun dia menghormati bila ada pasien yang ingin mencobanya.
"Pasien itu ada ibarat supir, mereka yang tahu apa pengobatan dan apa yang dirasakannya. Tidak ada bukti diet akan membantu tanpa kemoterapi," kata Sikora.
Meski begitu, Sikora tetap merekomendasikan pengobatan konvensional yang saat ini sudah menjadi prosedur di rumah sakit seluruh dunia.