Widya Saraswati, Bantu Pulihkan Homoseksual Jadi Heteroseksual

Paling tidak sudah ada 20-an kasus mengenai orientasi seksual praktisi hipnoterapi klinis Widya Saraswati bantu.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 19 Feb 2016, 16:30 WIB
Diterbitkan 19 Feb 2016, 16:30 WIB
Studi: Semua Wanita Punya Kecenderungan Penyuka Sejenis
Wanita yang merasa dirinya heteroseksual alias penyuka lawan jenis, ternyata sebenarnya adalah antara biseksual atau homoseksual.

Liputan6.com, Jakarta Praktisi hipnoterapi klinis Widya Saraswati aktif berkecimpung menjadi praktisi di bidang hipnoterapi sejak 2011. Beragam masalah klien pernah ia bantu selesaikan, termasuk mengembalikan mereka yang homoseksual dan biseksual menjadi heteroseksual.

Widya Saraswati, praktisi hipnoterapis klinis.

Selama menggeluti bidang ini, paling tidak ada 20-an kasus orientasi seksual yang pernah ia tangani. Usia kliennya mulai dari sekitar usia 19-an tahun hingga 40-an tahun. 

Asalkan penyebab biseksual dan homoseksual ini bukan karena hormon maupun ketidakseimbangan hormon, ia bisa membantu. Namun dengan syarat yang bersangkutan mau dan menginginkan berubah.

"Selama yang bersangkutan menginginkan dan setuju berubah, hipnoterapis dalam hal ini bisa membantu. Namun jika orang lain yang menginginkan, tapi yang bersangkutan tidak menginginkan itu enggak bisa," tutur Widya yang praktek di Growing Heart Clinic dan DENATA Clinic ini.

Beragam penyebab kasus homoseksualitas dan biseksual pernah ia temukan, baik yang berawal dari pelecehan seksual oleh guru agama dan predator seksual yang lama-kelamaan membuatnya menjadi homoseksual. Atau yang berawal dari melihat kekerasan seksual dari ayah ke ibunya yang membuat sosok ini menjadi biseksual.

Untuk lama terapi pengembalian orientasi seksual menjadi heteroseksual, berdasarkan pengalamannya bisa dua kali terapi hingga tujuh kali. Namun rata-rata pasiennya menjalani sekitar 4-5 kali terapi dengan waktu durasi sekitar 3-5 jam per terapi.

Berbicara mengenai kesuksesan pemulihan, Widya mengungkapkan selama ini hasilnya ada banyak perubahan. "Hasilnya oke, dalam artian orientasi berubah. Ada juga yang mengalami perubahan dalam suara, bahasa tubuh, mimik ketika mereka menjadi heteroseksual," ungkap wanita yang pernah berprofesi sebagai jurnalis ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya