Liputan6.com, Jakarta Berbicara mengenai perawatan kecantikan mungkin tidak akan ada habisnya. Bidang kedokteran ini memang cukup inovatif dalam melayani kebutuhan pasien.
Tren kecantikan pun kini mulai bergeser menjadi satu kesatuan dari gaya hidup sehat. Seperti misalnya, kalau dulu sejumlah wanita Indonesia menginginkan bentuk wajah seperti aktris atau aktor terkenal di Barat atau Timur, kini tren tersebut telah bergeser.
Baca Juga
Beberapa waktu lalu, tim Health-Liputan6.com berkesempatan mengunjungi founder Jakarta Aesthetic Clinic sekaligus pakar penuaan Dr Olivia Ong di kediamannya dan Klinik terbarunya di Gunawarman 11, Kebayoran Lama, Jakarta. Simak keseruan kami berbincang dengan dokter yang pernah mempresentasikan teknik penyuntikan filler pada bagian hidung dan dagu di hadapan dokter se-Asia Pasifik ini.
Advertisement
Meski molor dari jadwal pertemuan, kami disambut hangat oleh dokter yang pernah bercita-cita sebagai astronot ini. Bersama suaminya, dokter lulusan Universitas Katolik Atma Jaya dan the American Academy of Aesthetic Medicine ini menyapa kami.
Bertempat di Apartemen Botanica, Olivia sempat bercerita bagaimana dia memasak di rumah. Menurutnya, masakan favorit dia dan suami cenderung makanan sehat. Seperti misalnya pagi itu, dia membuat sup kacang hijau organik untuk sarapan.
"Saya lagi suka masak, sambil belajar juga. Lebih sehat juga kan, kebanyakan bahannya juga organik," tutur dokter kelahiran Jakarta, 35 tahun silam tersebut sambil tersenyum.
Menurut Olivia, merawat kecantikan tak ubahnya seperti menerapkan gaya hidup sehat. Di sela-sela kesibukannya, dia masih menyempatkan diri pergi ke gym dua kali seminggu. Beberapa olahraga kardiovaskular seperti lari, sepeda, dan latihan beban pun dilakoninya.
"Olahraga kan bikin awet muda, daripada tua nanti penyakit pada datang," ujar dokter yang rutin mendapatkan injeksi vitamin C untuk menjaga stamina ini.
Selain olahraga, kegemaran lainnya adalah membaca buku. Kebiasaan ini memang dia sukai sejak duduk di bangku sekolah. "Tempat yang paling saya suka datangi ya perpustakaan, bukan shopping ke mal atau kafe. Mungkin karena saya senang baca."
Tak heran, dokter yang menyukai traveling ini rencananya akan memiliki ruang perpustakaan sendiri di rumahnya. Sejumlah buku favoritnya pun mungkin bakal memenuhi ruangan yang didesain shabby chic dengan nuansa biru kasual pada bulan depan.
"Saya bukan seorang yang dianugerahi dengan intelejensia yang bagus, jadi waktu kecil saya selalu berpikir bahwa saya harus rajin belajar untuk bisa lebih pintar dan unggul. Kata-kata Einstein bahwa 1 persen bakat dan 99 persen usaha atau kerja keras itu benar. Kalau kita rajin, kita bisa sukses," ujarnya.
Menurut dokter yang menangani beberapa artis ini, kecantikan itu relatif. Sebab semua orang memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Untuk itu, dia selalu mengedukasi pasien untuk menerima dan merawat kekurangannya.
"Semua orang kini menginginkan cantik versi dirinya sendiri. Jangan lagi ada orang yang membohongi jiwanya dan berubah jadi orang lain. Terima segala kekurangan, termasuk kalau kita pasti menua. Untuk itu, rawat diri sebelum menua," katanya.
Berkembangnya teknologi dalam bidang estetika, kata dia, membuat pengetahuannya kian berkembang. Olivia kini banyak dipercaya menangani sejumlah kasus-bukan hanya penuaan tapi juga pengencangan wajah karena usia lanjut.
Di kliniknya, Olivia mengatakan, memiliki sejumlah treatment yang menyeluruh mulai dari Botox, Filler, Anti-Oxidant Infusion, dan perawatan berat badan yang non invasive (non bedah) dan semua bisa dilakukan singkat tanpa ada efek samping.
"Perawatan kecantikan kan bukan hanya wajah tapi juga bagaimana tubuh bisa terlihat bagus dari semua sisi," katanya di sela-sela perjalanan kami menuju Klinik Jakarta Aesthetic Clinic yang tak jauh dari kediamannya.
Dokter yang aktif mengikuti pelatihan estetika di luar negeri ini mengatakan, kebanyakan pasiennya justru tidak berasal dari Jakarta. Dua orang pasien yang berkonsultasi saat kami tiba di kliniknya saja datang dari Kalimantan.
"Orang daerah juga memiliki kesadaran tinggi untuk merawat kecantikan. Banyak dari mereka datang dari luar Jakarta. Jadi saya sangat menghargai waktu mereka," ungkapnya.
Bagi Olivia, perawatan kecantikan dilakukan dengan cara mencermati dan menganalisis kondisi pasien. Sejumlah pasien datang dengan kekurangan. Namun sebagian lain ternyata hanya merasa kurang percaya diri. Di situlah dia menyediakan waktu untuk konsultasi dan memberikan pemahaman ke pasien.
Untuk merawat pasien, kata dia, kliniknya memiliki peralatan canggih yang telah disetujui oleh Badan pengawas Obat dan Makanan Amerika (FDA) serta BPOM RI. Seperti misalnya Cryolipolysis untuk mengencangkan kulit bergelambir. Atau perawatan terbaru seperti Growth Factor yang bisa menghilangkan flek membandel.
"Menghilangkan flek itu nggak mudah. Beberapa faktor seperti gaya hidup, lingkungan, penggunaan kosmetik sangat memengaruhi kulit," ungkapnya. Tapi, ada cara mencegah flek ini muncul. Semuanya kembali lagi melakukan gaya hidup sehat dan rajin merawat kulit wajah.
Menurut Olivia, orang Indonesia merupakan sosok yang paling peduli terhadap penampilannya. Jadi tidak heran, bidang kecantikan ini ditekuninya dengan serius.
"Kita selalu bilang, setiap orang itu unik jadi kita bisa melihat kekuatan mereka yang terpancarkan dan kita sampaikan ke mereka. Kita semua pasti menua, tapi klinik bukan tempat mengubah wajah. Kita harus bersahabat dengan penuaan dan merawatnya," pungkasnya.