Liputan6.com, Chicago Terapi oksigen hiperbarik (TOH) yang merenggut nyawa empat orang pasien di Rumah Sakit Angkatan Laut (RSAL) Mintohardjo Jakarta telah lama digunakan manfaatnya untuk kesehatan. Salah satunya mempercepat penyembuhan luka pada diabetesi, sehingga mencegah amputasi.
Baca Juga
Sekitar 25 persen diabetesi rentan terkena komplikasi kronik diabetes melitus bernama ulkus diabetikus. Ini adalah luka terbuka pada permukaan kulit yang dapat disertai adanya kematian jaringan setempat.
Lalu, dalam jurnal Diabetes Care tahun 2010 disebutkan TOH bisa membantu menyembuhkan ulkus diabetikus di kaki beberapa pasien diabetesi. Studi lain juga menemukan bahwa terapi ini bisa mengurangi jumlah amputasi pada diabetesi dengan ulkus diabetikus kronis seperti disebutkan dalam literatur Cochrane Review.
Advertisement
Ketika pasien diabetesi melakukan terapi TOH, konsentrasi oksigen di jaringan periferal meningkat. Kondisi seperti inilah yang membuat luka tersebut jadi sembuh dengan cepat seperti dikutip laman Chicago Tribune, Selasa (15/3/2016).
"Namun ketika aliran darah tidak bisa mengalir pada sekitar luka, darah dengan super oksigen tersebut tidak bisa berdampak apa-apa. Sehingga terapi oksigen hiperbarik tidak berfungsi," tutur dari departemen bedah University of Arizona, David Armstrong.