Ajari Budi Pekerti pada Anak Lewat Buku Cerita

Lewat cerita yang ada di buku, anak bisa belajar budi pekerti tanpa merasai digurui.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 18 Mar 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 18 Mar 2016, 09:30 WIB
Ajari Budi Pekerti pada Anak Lewat Buku Cerita
Lewat cerita yang ada di buku, anak bisa belajar budi pekerti tanpa merasai digurui.

Liputan6.com, Jakarta Anak hebat bukan hanya ditandai dengan nilai akademis yang menjulang tapi juga mengenai wawasan budi pekertinya.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengajari anak-anak tentang budi pekerti, misalnya melalui contoh yang diberikan orangtua. Lalu, bisa juga melalui buku-buku cerita yang di dalamnya terdapat pesan mengenai berperilaku dan bertutur kata baik kepada sesama.

Lewat cerita yang ada di buku, anak bisa belajar budi pekerti tanpa merasa digurui. 

Salah satu penerbit yang memiliki perhatian di bidang budi pekerti yakni PT. Panen Cipta Kreasi Perkasa yang juga dikenal di setiap bukunya dengan Lily&Eddy. Sudah banyak buku yang diterbitkan dengan mengusung konsep edutainment, yakni penggabungan antara education dan entertainment.

"Yang membedakan kami dengan yang lain, setiap karakter di buku-buku ini kami buat sendiri," terang Marketing Director Lily&Eddy, Helena Muljanto.

Berbicara mengenai tokoh-tokoh karakter diciptakan sosok-sosok menarik bernama Didgit, Fuzzy, Vimna, Jinga dengan total 17 karakter. Lewat petulangan Didgit, ayah dan ibu Didgit serta teman-temannya akan membawa anak-anak dalam cerita seru. Tapi tak sekadar seru tapi juga mendidik mulai tentang keragaman budaya, nilai-nilai moral hingga pentingnya mencintai lingkungan.

Buku-buku edutainment dari Lily&Eddy yang menceritakan pengalaman Didgit dan teman-temannya disertai pesan tentang budi pekerti.

Mengenai ide cerita, digali dengan mendalam agar pesan yang ingin disampaikan diterima ke anak. Ide cerita digarap oleh A'ang Muljanto dan Lily Muljanto. Tak lupa dilibatkan pula psikolog dalam penggodokan cerita. 

"Apa yang ingin kita capai itu anak-anak Indonesia not only smart tapi juga memiliki karakter yang baik," pungkas Helena saat berbincang dengan Liputan6.com, ditulis Jumat (18/3/2016).

Helena sendiri sebelum di Lily&Eddy, bertahun-tahun bekerja di luar negeri. Namun hatinya tergerak untuk berbuat sesuatu yang berguna untuk banyak orang di dalam negeri. Terlebih ketika ia diminta untuk menjadi Marketing Director Lily&Edy yang memiliki misi mulia agar anak-anak Indonesia memiliki karakter berbudi pekerti.

Wanita kelahiran 18 Januari 1973 ini pun berharap agar buku-buku cerita Lily&Edy bisa dibaca oleh makin banyak anak Indonesia. Sehingga pesan-pesan baik di dalamnya bisa tersampaikan. 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya